Jumat, 18 Desember 2015

3 Investasi Bernilai Tinggi Untuk Tiket Menuju Akhirat

3 Investasi Bernilai Tinggi Untuk Tiket Menuju Akhirat

Baca Juga

HIJABERSWORLD.COM---“Dunia hanya persinggahan sementara, akhirat kampung abadi untuk selamanya. Akhiratlah tujuan hidup yang sesungguhnya”, mungkin Sobat sering mendengar kalimat-kalimat seperti ini.

Kalimat tersebut adalah pengingat agar kita memikirkan kehidupan masa depan. Memang penting bagi kita untuk  mempunyai investasi masa depan di dunia. Namun investasi akhirat merupakan investasi paling utama dan jauh lebih penting. Investasi untuk urusan dunia berhenti begitu menutup mata. Sementara, investasi akhirat membantu pada kehidupan sesudah mati.

Anak yang shaleh, salah satu investasi tertinggi untuk akhirat. Photo via pinterest


Investasi dunia diperlukan agar bisa bertahan hidup tetapi investasi akhirat juga tidak boleh dilupakan karena penting setelah meninggalkan dunia.  Banyak amalan-amalan yang bisa dilakukan di dunia sebagai investasi kehidupan akhirat. Selagi Allah masih memberikan kita nafas, selagi hati kita masih mempunyai iman kepada Allah, maka selama itu pulalah kita bisa menabung amal untuk akhirat.

Namun, layaknya investasi di dunia yang kita inginkan tetap memberikan manfaat di masa depan meskipun sudah tidak bekerja, begitu pulalah hendaknya investasi akhirat. Meskipun kita sudah tidak ada lagi di dunia, meski raga dan hati tak lagi bisa melakukan amalan-amalan, namun masih ada pahala-pahala yang terus mengalir untuk kita. Menambah pundi-pundi pahala kita sebagai bekal di akhirat nanti. Itulah setinggi-tinggi investasi akhirat.

Apa sajakah investasi tingkat tinggi tersebut?

Dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu, Rasulullah SAW bersabda : “Jika anak Adam meninggal. Maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat serta doa anak yang shaleh” ( H.R Muslim)

Dalam hadis diatas, disebutkan bahwa ada 3 amalan yang tidak terputus pahalanya meskipun kita sudah meninggal yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat serta doa anak yang saleh. Berikut penjelasan beserta langkah-langkah untuk melakukan dan mendapatkan  amalan-amalan tersebut.

Pertama, sedekah jariyah 
Sedekah jariyah didefinisikan sebagai sedekah yang diberikan demi kepentingan dan manfaat bagi banyak orang. Sedekah jariyah akan terus mengalir pahalanya selama sedekah tersebut memberikan manfaat baik orang lain.

Sedekah jariyah dapat berupa sumbangan untuk pembangunan mesjid, baik itu berupa tanah, bahan bangunan maupun perlengkapan di dalam mesjid yang bermanfaat bagi umat Islam.  Tiada yang lebih menyenangkan daripada perasaan bahagia ketika kita bisa memberi manfaat dalam jangka panjang.

Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah bersabda :
Sebaik-baik manusia adalah yang lebih banyak manfaatnya untuk manusia lain.” (H.R.Muslim )

Apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkan amalan dari sedekah jariyah ini?

1. Biasakan bersedekah meski kecil
Sedekah jariyah tidak harus berupa bentuk atau nominal yang besar. Tidak harus mewakafkan tanah untuk mesjid, menyumbangkan jutaan rupiah untuk pembangunan sekolah, atau membangun irigasi. Sedekah jariyah tidak harus selalu mahal. Selagi apa yang kita berikan memberi manfaat, maka hal tersebut termasuk sedekah jariyah. Sedekah jariyah dapat berupa wakaf al-quran, sajadah mesjid, mukena dan hal-hal kecil lainnya.

2. Menjaga keikhlasan 
Hal terpenting dalam bersedekah adalah ikhlas. Tidak ada boleh ada embel-embel duniawi yang boleh mengiringi sedekah yang kita lakukan jika kita menginginkan sedekah itu sebagai sedekah jariyah. Dunia modern saat ini sangat mengerikan Sobat. Adanya media sosial bisa menjadi jebakan yang berbahaya buat kita hingga terkadang tanpa kita sadari kita memberitahu dunia tentang apa yang kita lakukan termasuk masalah sedekah.

Jika ini yang terjadi kita mungkin hanya dapat investasi dunia Sobat. Dimana kita mendapat pujian, kenaikan harga diri,  dan status dalam masyarakat, namun kita tidak dapat apa-apa untuk  investasi akhirat. Sebaliknya, sifat ini bisa menghanguskan amalan-amalan kita sebelumnya. Semoga kita terhindar dari hal ini ya Sob.

Kedua, Ilmu yang Bermanfaat
Beruntunglah bagi mereka yang senang berbagi ilmu untuk orang lain yaitu ilmu yang bermanfaat terutama ilmu agama. Ketika seseorang berbagi ilmu agama berarti dia telah memberitahu orang lain untuk menegakkan agama Allah serta mendekatkan diri pada Allah. Allah akan memberi bonus pada orang-orang seperti ini.

Jika seseorang menyampaikan ilmu dan kemudian ilmu tersebut dijalankan oleh orang yang menerimanya, maka amalan perbuatan tersebut juga mengalir padanya. Subhanallah, betapa  hal ini merupakan sebuah investasi akhirat yang sangat luar biasa. Orang yang beramal dan kita terus mendapatkan alirannya.

Rasululullah Saw bersabda :
Barang siapa menunjukkan suatu kebaikan, maka dia mendapat pahala yang sama dengan orang yang mengamalkannya.” (H.R Muslim )

Bagaimana mendapatkan amalan luar biasa ini?
Sebagian mungkin berfikir, kita harus menjadi ustad dulu untuk bisa menyampaikan ilmu yang bermanfaat, atau menjadi guru dulu agar ilmu kita bisa dibagi. Tak harus Sobat. Tidak selalu harus menjadi guru maupun ustadzah, tapi jika itu bisa, alangkah lebih baiknya.

Jadi kita bisa lebih leluasa memberikan ilmu yang bermanfaat dan tentunya juga lebih mudah diterima oleh orang lain. Selain itu, hal-hal berikut bisa kita lakukan untuk mencapai hal tersebut.

1. Menulis buku 
Ilmu tidak harus disampaikan secara lisan. Terkadang ada diantara kita yang punya banyak ilmu untuk dibagi tapi tidak terlalu berani bicara di depan umum. enghalang lainnya mungkin kita takut respon yang kita dapatkan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Makanya menulis merupakan suatu hal yang sangat baik untuk berbagi ilmu yang kita miliki.

Ketika ilmu itu diamalkan maka pahalanya akan dikirim untuk kita. Kelebihan menyampaikan dakwah lewat tulisan, tulisan bisa tahan sampai waktu yang lama. Bertahun-tahun hingga kita meninggalpun saat buku tersebut dibaca dan diamalkan, maka bonus pahalanya akan mengalir untuk kita.

2. Manfaatkan  media sosial
Teknologi yang sudah sangat canggih saat ini merupakan media dakwah dan berbagi ilmu yang sangat efektif. Orang-orang bisa berbagi dan mendapatkan ilmu agama di media sosial hanya dengan menggunakan gadget.

Daripada kita mengupdate status yang tidak jelas, membuka aib sendiri, menghujat orang lain lebih baik kita gunakan untuk investasi akhirat. Pastinya dengan berbagi ilmu-ilmu yang bermanfaat. Sedikit ilmu sederhana yang menyentuh hati seseorang hingga dia mengamalkannya akan memberikan pahala yang terus mengalir buat kita.

Bayangkan jika banyak orang di media sosial yang tergugah dengan postingan Sobat dan mereka mengamalkannya, pahala berlipat ganda akan terus dialirkan pada Sobat meski sudah meninggal sekalipun.

3. Berbagi ilmu bukan untuk menyombongkan diri tapi ikhlas 
Ilmu dituntut dan dibagi bertujuan untuk mendapatkan manfaat positif, terlebih ilmu agama. Jangan sampai salah gunakan ilmu untuk menyombongkan diri bahkan untuk menghina orang lain. Tapi sampaikan dan bagilah ilmu dengan tujuan benar-benar berdakwah demi kebaikan.

Barangsiapayang menuntut ilmu untuk menghina orang-orang bodoh, atau untuk saling menyombongkan diri terbadap para Ulama atau untuk memalingkan wajah-wajah manusia kepadanya, maka hendaklah ia mencari tempat duduknya di neraka. " (HR. At-Turmudzi).

4. Sampaikan ilmu dengan cara yang baik 
Bagaimana ilmu yang kita bagi  bisa sampai dan bermanfaat pada orang lain? Ketika kita bisa menyampaikannya dengan bahasa yang baik dan mudah diterima. Ada kalanya orang enggan dan tidak mengambil manfaat dari ilmu yang kita berikan karena cara kita yang kurang baik.

Orang-orang tidak suka dengan gaya bahasa yang menghujat, menekan, kasar dan menggurui. Ilmu sepenting apapun akan susah diterima karena bahasa yang kurang tepat. Jadi kita harus berpandai-pandai dalam menyampaikan ilmu agar mudah dipahami dan menggugah hati orang lain untuk mengamalkan.

Ketiga, Doa Anak Yang Shaleh
Tiada anugerah terbesar yang setiap orang tua melebihi anugerah dikaruniai anak-anak yang shaleh. Anak-anak yang menjadi investasi pahala di akhirat nanti. Sebab doa anak-anak yang saleh akan selalu mengalir pada orang tuanya. Bagaimana  agar investasi ini bisa kita dapatkan untuk bekal di akhirat nanti?

1. Memberikan pendidikan agama untuk anak 
Salah satu tanggung jawab setiap orang tua terhadap anaknya adalah mengajarkan  ilmu agama. Ilmu agama merupakan pegangan yang harus dimiliki untuk mengarungi kehidupan di dunia dan akhirat. Jika kita mendidik anak tentang ilmu agama sejak kecil maka dia akan  tumbuh menjadi anak yang shaleh. Anak yang shaleh akan senantiasa mendoakan orang tuanya meski orang tua telah meninggal.

2. Tunjukkan kasih sayang
Bagaimana cara agar seorang anak selalu mendoakan orang tuanya? Tunjukkan pada sang anak betapa besar kasih sayang kita terhadap mereka. Jangan pernah melakukan sikap-sikap yang menimbulkan kebencian di hati anak-anak.

Nah, Sobat itulah 3 investasi akhirat yang nilainya tidak akan pernah terputus serta beberapa tips untuk melakukannya. Alangkah ruginya jika kita tidak mempersiapkannya dari sekarang.

Semoga kita untuk terus berinvestasi untuk akhirat ya Sob. Mari berinvestasi untuk dunia sekaligus diniatkan dalam rangka ibadah. Mari menabung amal dan investasi di atas untuk hidup setelah mati. (Hijabers World)

Penulis : Yefra Desfita Ningsih

Related Posts

3 Investasi Bernilai Tinggi Untuk Tiket Menuju Akhirat
4/ 5
Oleh