Baca Juga
HIJABERSWORLD.COM---“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.” (QS. Al Zalzalah : 7-8)
Begitulah firman Allah dalam Al-Quran. Tidak ada satu kebaikan sekecil apa pun yang luput dari pandangan Allah. Terkadang kita mengkotak-kotakkan suatu amalan sebagai amalan kecil dan amalan besar. Tidak ada amalan kecil dan besar dimata Allah, itu hanyalah anggapan kita sebagai manusia saja.
Bagi Allah semuanya sama saja. Bahkan amalan yang katanya besar bisa menjadi tidak ada maknanya sama sekali jika niatnya sudah dicemari oleh hal-hal lain selain Allah. Sebaliknya, amalan yang terkadang dianggap kecil dan sepele malah akan mendatangkan berkah dan pahala yang besar jika niatnya hanya karena Allah.
Namun terkadang kita sering menganggap remeh dan sepele suatu perbuatan yang terlihat kecil padahal perbuatan tersebut mempunyai nilai yang besar di mata Allah. Kita tidak menyadari bahwa amalan-amalan yang dianggap kecil tersebut justru akan mendapatkan hikmah dan pahala yang besar dari Allah SWT. Sebenarnya amalan-amalan apa saja yang terlihat kecil namun bernilai besar di mata Allah?
Menyingkirkan Sesuatu yang Membahayakan di Jalan
Apa istimewanya menyingkirkan sesuatu di jalan? Bukankah itu hal yang sangat mudah dilakukan? Bagaimana mungkin hanya menyingkirkan sesuatu di jalan akan mendapatkan pahala? Apa gunanya menyingkirkan sesuatu di jalan? Hanya akan membuang-buang waktu saja. Mungkin pertanyaan itu yang muncul dalam pikiran sebagian dari kita.
Sobat, hal yang sangat kecil sekali pun bisa mendatangkan bahaya. Bagaimana kalau batu yang berada di tengah jalan membuat pengendara motor terjatuh? Bagaimana kalau duri di jalan membahayakan pejalan kaki? Bukankah itu adalah hal yang sangat membahayakan?
Menyempatkan waktu sesaat untuk menyingkirkan hal tersebut bukanlah hal yang sulit. Lagipula Sobat, pahala dari hal yang dianggap sepele ini sungguh luar biasa, sebagaimana hadist Rasullullah:
" Tatkala seorang berjalan ia menemukan duri di tengah jalan, lalu dia menyingkirkannya, maka allah berterima kasih kepadanya dan mengampuninya.” ( HR.Al-Bukhari )
Allah memberi pahala besar bagi mereka yang menyingkirkan sesuatu di jalan karena orang tersebut punya rasa kepedulian terhadap sesama manusia. Dengan menyingkirkan sesuatu yang mengganggu tersebut berarti dia tidak ingin ada orang lain yang celaka. Maka Allah membalas bagi siapa yang berniat baik terhadap sesama manusia.
Menjenguk orang sakit
Sebagian orang mungkin menganggap menjenguk orang yang sakit bukanlah amalan yang besar. Bagaimana mungkin menjenguk orang sakit dianggap hal yang sepele. Kehadiran kita adalah hal yang sangat berharga bagi orang yang sedang sakit. Kehadiran kita adalah wujud kepedulian dan perhatian terhadap sesama apalagi jika kita bisa menghibur orang yang sakit agar tetap tabah dan semangat menghadapi.
Tidak hanya itu, menjenguk orang sakit malah mendatangkan pahala dan keberkahan yang
sangat luar biasa dari Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah :
"Tiada seorang muslim yang menjenguk seorang muslim pada waktu pagi melainkan dia didoakan oleh 70.000 malaikat hingga sore hari. Dan ia menjenguk pada sore hari maka ia didoakan oleh 70.000 malaikat hingga pagi harinya. Dan akan mendapatkan jaminan buah-buahan yang siap dipetik di dalam syurga." (HR.Tirmidzi)
Malaikat bahkan turut mendoakan kita Sobat. Sebagaimana yang kita tahu malaikat adalah makhluk mulia yang diciptakan Allah tanpa nafsu sehingga ia tanpa dosa. Bisakah Sobat bayangkan betapa mustajabnya doa para malaikat?
Menangguhkan Hutang
Allah menyuruh umatNya untuk saling membantu satu sama lain. Salah satu cara membantu sesama muslim adalah memberikan piutang bagi saudara kita yang sedang membutuhkan. Tetapi terkadang pada waktu yang disepakati untuk membayarnya saudara kita tersebut ternyata belum mampu membayarnya.
Kalau memang kita belum terlalu memerlukan uang tersebut, tidak pelu menagihnya dulu. Mereka pasti akan sangat khawatir dan kesulitan untuk bisa melunasi hutang mereka. Selagi kita masih punya simpanan, berilah kelonggaran waktu bagi mereka. Kelonggaran waktu yang kita berikan akan sangat berharga bagi mereka.
Allah dan Rasulullah sangat menyukai umatnya yang memudahkan urusan saudaranya sesama muslim termasuk dalam pembayaran hutang. Sebagaimana sabda Rasulullah :
“Barangsiapa memberi tenggang waktu bagi orang yang berada dalam kesulitan untuk melunasi utang atau bahkan membebaskan utangnya, maka dia akan mendapatkan naungan Allah.” (HR. Muslim no. 3006)
Tidak hanya bisa membantu meringankan beban saudara kita, dengan menangguhkan hutang tersebut Allah akan memberi kita naungan. Bukankah itu sebuah keberuntungan yang besar dari amalan yang dianggap sepele?
Menjawab Adzan
Amalan bernilai besar selanjutnya adalah menjawab adzan dan berdoa setelahnya. Mungkin kita menganggap kecil amalan ini sehingga kita acuh saja saat adzan berkumandang. Padahal jika kita berhenti sejenak dari aktivitas kita untuk mengikuti adzan dan berdoa setelahnya, kita akan mendapat keberkahan yang luar biasa.
Menjawab Adzan dari muadzin bahkan adalah salah satu tiket masuk surga. Sebagaimana sabda Rasulullah:
" Apabila muadzin mengucapkan Allohu Akbar, Allohu Akbar maka salah seorang dari kalian menjawab Allahu Akbar, Allahu Akbar. Lalu apabila muadzin mengucapkan Asyhadu alla ilaaha illallah maka salah seorang dari kalian menjawab Asyhadu allaa ilaaha illallah. Apabila Muadzin mengucapkan Asyhadu anna muhammadar rasuulullah maka salah seorang dari kalian menjawab Asyhadu anna muhammadar rasuulullah. Apabila muadzin mengucapkan Hayya ala ash-shalah maka salah seorang dari kalian menjawab Laa haula walaa quwwata illaa bilaah. Apabila muadzin mengucapkan Hayya ‘ala al falaah, maka salah seorang dari kalian menjawab Laa haula walaa auwwata illaa billaah. Apabila muadzin mengucapkan Allahu Akbar, Allahu Akbar maka salah seorang dari kalian menjawab Allahu Akbar, Allahu Akbar. Apabila muadzin mengucapkan, Laa ilaahaa illallah dia menjawab, Laa ilaaha illallahu dengan setulus hatinya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Muslim/ 385)
Membaca : subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim
Allah benar-benar Maha Penyayang, hanya dengan mengucapkan kalimat yang ringan dan pendek saja Allah akan memberi kita pahala yag besar. Kalimat apakah itu? kalimat tersebut adalah “subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim” sebagaimana dijelaskan Rasulullah di dalam hadistnya :
“Ada dua kalimat yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan, dan berat ditimbangan: (yaitu bacaan) subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim (Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, Mahasuci Allah Yang Maha Agung).” (HR. Al Bukhari)
Lalu apa nilai besar yang kita dapatkan? Pahala dan keutamaan yang diberikan Allah dijelaskan Rasulullah di dalam hadistnya yang berbunyi :
“Barangsiapa di waktu pagi dan sore membaca: ‘subahanallah wa bihamdihi‘ seratus kali maka tidak ada seorang pun yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala yang lebih baik dari pahala yang dia bawa, kecuali orang yang membaca seperti yang dia baca atau lebih banyak.” (HR. Muslim)
Puasa ‘Asyura dan Puasa ‘Arafah
Pernahkah Sobat melaksanakan puasa-puasa sunnat tanggal 10 Muharam dan 9 Zulhijjah? Puasa 10 Muharam disebut puasa ‘Asyura dan puasa 9 Zulhijjah disebut puasa ‘Arafah. Tahukah Sobat, ternyata amalan yang mungkin bagi sebagian orang dianggap sepele ini ternyata mempunyai nilai besar di mata Allah.
Dalam sebuah riwayat dijelaskan :
" Abu Qatadah Al Anshariy berkata, ‘Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa ‘Arafah?’ Beliau menjawab, “Puasa ‘Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai ke istimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, “Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
Kita pastinya tidak pernah luput dari dosa, baik dosa besar maupun dosa kecil yang tidak kita sadari. Nah, melalui puasa Asyura atau puasa Arafah Allah memberikan kita kesempatan untuk menghapus pahala kita. Masihkah kita akan menyepelekan amalan ini?
Shalat Dhuha
Sobat tentu sudah tahu bahwa sedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Allah menjanjikan pahala dan keberkahan yang berlipat ganda bagi hambanya yang ikhlas bersedekah. Apakah bersedekah harus dengan harta? Bagaimana kalau kita tidak mempunyai cukup harta untuk bersedekah.
Bersedekah tidak hanya dengan harta Sobat, shalat Dhuha pun adalah sedekah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda , “Tiap pagi ada kewajiban sedekah bagi tiap ruas tulang kalian, setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, memerintahkan untuk melakukan kebaikan adalah sedekah, melarang dari kemungkaran adalah sedekah, dan semua itu dapat tercukupi dengan melakukan dua raka’at shalat dhuha.” (HR. Muslim)
Memang waktu shalat Dhuha adalah saat kita sedang sibuk bekerja. Namun, shalat Dhuha tidaklah butuh waktu yang lama. Tidakkah kita mau meluangkan sedikit waktu demi Allah. Tidakkah kita mau meluangkan sedikit waktu demi mendapat pahala besar dari Allah?
Nah, sahabatku itulah 7 amalan-amalan yang dianggap kecil namun bernilai besar. Bagaimana pun semua tergantung kepada niat kita. Sebesar apapun amalan yang kita lakukan, sebesar apapun nominal yang kita sedekahkan, sesering apapun kita melaksanakan haji, jika niatnya sudah tidak lagi ikhlas karena Allah, amalan-amalan tersebut bisa jadi tidak ada artinya sama sekali.
Sebaliknya amalan sekecil apa pun itu jika dilandasi keikhlasan karena Allah, maka Allah akan membalasnya dengan yang terbaik.[]
Penulis : Yefra Desfita Ningsih
Begitulah firman Allah dalam Al-Quran. Tidak ada satu kebaikan sekecil apa pun yang luput dari pandangan Allah. Terkadang kita mengkotak-kotakkan suatu amalan sebagai amalan kecil dan amalan besar. Tidak ada amalan kecil dan besar dimata Allah, itu hanyalah anggapan kita sebagai manusia saja.
Bagi Allah semuanya sama saja. Bahkan amalan yang katanya besar bisa menjadi tidak ada maknanya sama sekali jika niatnya sudah dicemari oleh hal-hal lain selain Allah. Sebaliknya, amalan yang terkadang dianggap kecil dan sepele malah akan mendatangkan berkah dan pahala yang besar jika niatnya hanya karena Allah.
Namun terkadang kita sering menganggap remeh dan sepele suatu perbuatan yang terlihat kecil padahal perbuatan tersebut mempunyai nilai yang besar di mata Allah. Kita tidak menyadari bahwa amalan-amalan yang dianggap kecil tersebut justru akan mendapatkan hikmah dan pahala yang besar dari Allah SWT. Sebenarnya amalan-amalan apa saja yang terlihat kecil namun bernilai besar di mata Allah?
Menyingkirkan Sesuatu yang Membahayakan di Jalan
Apa istimewanya menyingkirkan sesuatu di jalan? Bukankah itu hal yang sangat mudah dilakukan? Bagaimana mungkin hanya menyingkirkan sesuatu di jalan akan mendapatkan pahala? Apa gunanya menyingkirkan sesuatu di jalan? Hanya akan membuang-buang waktu saja. Mungkin pertanyaan itu yang muncul dalam pikiran sebagian dari kita.
Sobat, hal yang sangat kecil sekali pun bisa mendatangkan bahaya. Bagaimana kalau batu yang berada di tengah jalan membuat pengendara motor terjatuh? Bagaimana kalau duri di jalan membahayakan pejalan kaki? Bukankah itu adalah hal yang sangat membahayakan?
Menyempatkan waktu sesaat untuk menyingkirkan hal tersebut bukanlah hal yang sulit. Lagipula Sobat, pahala dari hal yang dianggap sepele ini sungguh luar biasa, sebagaimana hadist Rasullullah:
" Tatkala seorang berjalan ia menemukan duri di tengah jalan, lalu dia menyingkirkannya, maka allah berterima kasih kepadanya dan mengampuninya.” ( HR.Al-Bukhari )
Allah memberi pahala besar bagi mereka yang menyingkirkan sesuatu di jalan karena orang tersebut punya rasa kepedulian terhadap sesama manusia. Dengan menyingkirkan sesuatu yang mengganggu tersebut berarti dia tidak ingin ada orang lain yang celaka. Maka Allah membalas bagi siapa yang berniat baik terhadap sesama manusia.
Menjenguk orang sakit
Sebagian orang mungkin menganggap menjenguk orang yang sakit bukanlah amalan yang besar. Bagaimana mungkin menjenguk orang sakit dianggap hal yang sepele. Kehadiran kita adalah hal yang sangat berharga bagi orang yang sedang sakit. Kehadiran kita adalah wujud kepedulian dan perhatian terhadap sesama apalagi jika kita bisa menghibur orang yang sakit agar tetap tabah dan semangat menghadapi.
Menjenguk dan mendoakan orang sakit. Photo via produktivemuslim.com
sangat luar biasa dari Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah :
"Tiada seorang muslim yang menjenguk seorang muslim pada waktu pagi melainkan dia didoakan oleh 70.000 malaikat hingga sore hari. Dan ia menjenguk pada sore hari maka ia didoakan oleh 70.000 malaikat hingga pagi harinya. Dan akan mendapatkan jaminan buah-buahan yang siap dipetik di dalam syurga." (HR.Tirmidzi)
Malaikat bahkan turut mendoakan kita Sobat. Sebagaimana yang kita tahu malaikat adalah makhluk mulia yang diciptakan Allah tanpa nafsu sehingga ia tanpa dosa. Bisakah Sobat bayangkan betapa mustajabnya doa para malaikat?
Menangguhkan Hutang
Allah menyuruh umatNya untuk saling membantu satu sama lain. Salah satu cara membantu sesama muslim adalah memberikan piutang bagi saudara kita yang sedang membutuhkan. Tetapi terkadang pada waktu yang disepakati untuk membayarnya saudara kita tersebut ternyata belum mampu membayarnya.
Kalau memang kita belum terlalu memerlukan uang tersebut, tidak pelu menagihnya dulu. Mereka pasti akan sangat khawatir dan kesulitan untuk bisa melunasi hutang mereka. Selagi kita masih punya simpanan, berilah kelonggaran waktu bagi mereka. Kelonggaran waktu yang kita berikan akan sangat berharga bagi mereka.
Allah dan Rasulullah sangat menyukai umatnya yang memudahkan urusan saudaranya sesama muslim termasuk dalam pembayaran hutang. Sebagaimana sabda Rasulullah :
“Barangsiapa memberi tenggang waktu bagi orang yang berada dalam kesulitan untuk melunasi utang atau bahkan membebaskan utangnya, maka dia akan mendapatkan naungan Allah.” (HR. Muslim no. 3006)
Tidak hanya bisa membantu meringankan beban saudara kita, dengan menangguhkan hutang tersebut Allah akan memberi kita naungan. Bukankah itu sebuah keberuntungan yang besar dari amalan yang dianggap sepele?
Menjawab Adzan
Amalan bernilai besar selanjutnya adalah menjawab adzan dan berdoa setelahnya. Mungkin kita menganggap kecil amalan ini sehingga kita acuh saja saat adzan berkumandang. Padahal jika kita berhenti sejenak dari aktivitas kita untuk mengikuti adzan dan berdoa setelahnya, kita akan mendapat keberkahan yang luar biasa.
Menjawab Adzan dari muadzin bahkan adalah salah satu tiket masuk surga. Sebagaimana sabda Rasulullah:
" Apabila muadzin mengucapkan Allohu Akbar, Allohu Akbar maka salah seorang dari kalian menjawab Allahu Akbar, Allahu Akbar. Lalu apabila muadzin mengucapkan Asyhadu alla ilaaha illallah maka salah seorang dari kalian menjawab Asyhadu allaa ilaaha illallah. Apabila Muadzin mengucapkan Asyhadu anna muhammadar rasuulullah maka salah seorang dari kalian menjawab Asyhadu anna muhammadar rasuulullah. Apabila muadzin mengucapkan Hayya ala ash-shalah maka salah seorang dari kalian menjawab Laa haula walaa quwwata illaa bilaah. Apabila muadzin mengucapkan Hayya ‘ala al falaah, maka salah seorang dari kalian menjawab Laa haula walaa auwwata illaa billaah. Apabila muadzin mengucapkan Allahu Akbar, Allahu Akbar maka salah seorang dari kalian menjawab Allahu Akbar, Allahu Akbar. Apabila muadzin mengucapkan, Laa ilaahaa illallah dia menjawab, Laa ilaaha illallahu dengan setulus hatinya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Muslim/ 385)
Membaca : subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim
Allah benar-benar Maha Penyayang, hanya dengan mengucapkan kalimat yang ringan dan pendek saja Allah akan memberi kita pahala yag besar. Kalimat apakah itu? kalimat tersebut adalah “subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim” sebagaimana dijelaskan Rasulullah di dalam hadistnya :
“Ada dua kalimat yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan, dan berat ditimbangan: (yaitu bacaan) subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim (Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, Mahasuci Allah Yang Maha Agung).” (HR. Al Bukhari)
Lalu apa nilai besar yang kita dapatkan? Pahala dan keutamaan yang diberikan Allah dijelaskan Rasulullah di dalam hadistnya yang berbunyi :
“Barangsiapa di waktu pagi dan sore membaca: ‘subahanallah wa bihamdihi‘ seratus kali maka tidak ada seorang pun yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala yang lebih baik dari pahala yang dia bawa, kecuali orang yang membaca seperti yang dia baca atau lebih banyak.” (HR. Muslim)
Puasa ‘Asyura dan Puasa ‘Arafah
Pernahkah Sobat melaksanakan puasa-puasa sunnat tanggal 10 Muharam dan 9 Zulhijjah? Puasa 10 Muharam disebut puasa ‘Asyura dan puasa 9 Zulhijjah disebut puasa ‘Arafah. Tahukah Sobat, ternyata amalan yang mungkin bagi sebagian orang dianggap sepele ini ternyata mempunyai nilai besar di mata Allah.
Dalam sebuah riwayat dijelaskan :
" Abu Qatadah Al Anshariy berkata, ‘Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa ‘Arafah?’ Beliau menjawab, “Puasa ‘Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai ke istimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, “Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
Kita pastinya tidak pernah luput dari dosa, baik dosa besar maupun dosa kecil yang tidak kita sadari. Nah, melalui puasa Asyura atau puasa Arafah Allah memberikan kita kesempatan untuk menghapus pahala kita. Masihkah kita akan menyepelekan amalan ini?
Shalat Dhuha
Sobat tentu sudah tahu bahwa sedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Allah menjanjikan pahala dan keberkahan yang berlipat ganda bagi hambanya yang ikhlas bersedekah. Apakah bersedekah harus dengan harta? Bagaimana kalau kita tidak mempunyai cukup harta untuk bersedekah.
Bersedekah tidak hanya dengan harta Sobat, shalat Dhuha pun adalah sedekah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda , “Tiap pagi ada kewajiban sedekah bagi tiap ruas tulang kalian, setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, memerintahkan untuk melakukan kebaikan adalah sedekah, melarang dari kemungkaran adalah sedekah, dan semua itu dapat tercukupi dengan melakukan dua raka’at shalat dhuha.” (HR. Muslim)
Memang waktu shalat Dhuha adalah saat kita sedang sibuk bekerja. Namun, shalat Dhuha tidaklah butuh waktu yang lama. Tidakkah kita mau meluangkan sedikit waktu demi Allah. Tidakkah kita mau meluangkan sedikit waktu demi mendapat pahala besar dari Allah?
Nah, sahabatku itulah 7 amalan-amalan yang dianggap kecil namun bernilai besar. Bagaimana pun semua tergantung kepada niat kita. Sebesar apapun amalan yang kita lakukan, sebesar apapun nominal yang kita sedekahkan, sesering apapun kita melaksanakan haji, jika niatnya sudah tidak lagi ikhlas karena Allah, amalan-amalan tersebut bisa jadi tidak ada artinya sama sekali.
Sebaliknya amalan sekecil apa pun itu jika dilandasi keikhlasan karena Allah, maka Allah akan membalasnya dengan yang terbaik.[]
Penulis : Yefra Desfita Ningsih
Amalan-Amalan yang dianggap Ringan dan Kecil Tetapi Bernilai Besar
4/
5
Oleh
Editor