Baca Juga
HIJABERSWORLD.COM---Kisah pengorbanan mana yang paling menggetarkan jiwa? Adakah kisah pengorbanan yang menandingi kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan Allah untuk menyembelih anaknya sendiri? Anak yang berpuluh-puluh tahun didambakan dan dinantikannya.
Siapa yang sanggup melakukan hal tersebut dan anak mana yang mau disembelih oleh pedang ayahnya sendiri? Tapi ketaatan dan ketakwaan kepada Sang Pencipta bagi Nabi Ibrahim adalah segalanya, begitu pun Nabi Ismail yang rela disembelih ayahnya karena itu adalah perintah Allah.
Nabi Ibrahim tidak takut kehilangan anak, yang ditakutkannya adalah kehilangan kasih sayang Allah. Nabi Ismail tidak takut dengan tajamnya pedang, yang beliau takutkan adalah murka Allah kepada ayahnya jika tidak menjalankan perintah Allah.
Sobat pasti sudah pernah mendengar maupun membaca kisah pengorbanan Nabi Ibrahim tersebut. Pada saat pedang Nabi Ibrahim sudah hampir memotong leher Nabi Ismail saat itu Allah menunjukkan kuasanya. Allah menggantikannya dengan seekor domba. Nabi Ismail selamat dan Nabi Ibrahim lulus dari ujian keikhlasan dari Allah SWT.
Kisah Nabi Ibrahin dan Nabi Ismail menunjukkan kepada kita bahwa jangan sampai kecintaan kita terhadap sesuatu di dunia membuat kita lupa siapa diri kita sebenarnya. Kecintaan kita yang berlebihan terhadap dunia jangan sampai membuat kita lupa bahwa tujuan kita hidup di dunia adalah untuk mempertoleh keridhoan Allah SWT.
Kisah itu juga lah yang melatarbelakangi ibadah kurban yang kita lakukan setahun sekali di saat hari raya Idul Adha. Allah memerintahkan umatnya untuk berkurban sebagaimana firmannya dalam surat Al-Kautsar:
" Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni'mat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah." (QS.Al-Kautsar 1-2)
Tidak lama lagi kita akan merayakan hari raya Idul Adha, di mana pada waktu itulah umat Islam disyariatkan untuk berkurban. Selain sebagai sebuah kewajiban ktta terhadap Sang Penguasa Jagad, berkurban ternyata mempunyai keutamaan-keutamaan bagi kita jika kita melakukannya dengan ikhlas. Apa sajakah keutamaan ibadah kurban tersebut?
Berkurban adalah salah satu ibadah yang paling utama
Berkurban adalah salah satu ibadah yang paling utama dalam agama kita. Di dalam firman Allah surat Al-Kautsar ayat 2 Allah bahkan menggandengkan perintah shalat dengan perintah berkurban.
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” (Qur’an Surat Al Kautsar : 2)
Dalam firman Allah di ayat lain Allah juga mengiringi perintah shalat dengan perintah berkurban : “Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurban), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Qur’an Surat Al An’am : 162)
Mendatangkan kebaikan yang banyak
Tahukah Sobat kenapa berkurban dapat mendatangkan banyak kebaikan? Rasulullah telah bersabda bahwa Allah akan mengganti setiap bulu-bulu binatang kurban dengan kabaikan-kebaikan. Sebagaimana diceritakan dalam sebuah riwayat :
Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” (HR. Ahmad dan ibn Majah)
Nah, bisakah kita menghitung bulu domba? Bisakah kita menghitung bulu sapi? Bulu kambing? Itulah kebaikan yang Allah limpahkan kepada kita jika kita berkurban secara ikhlas. Apalah arti seekor kambing atau domba dibandingkan dengan jutaan kebaikan yang akan kita peroleh.
Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang paling disukai oleh Allah
Bagi yang benar-benar mencintai Allah tentu ingin membuat Allah senang dengan ibadah yang dikerjakannya. Jika kita mencintai Allah tentu segala yang kita kerjakan adalah demi mendapatkan pahala dari Allah. Salah satu ibadah yang paling disukai Allah dari hambanya adalah berkurban. Berkurban menunjukkan bahwa seseorang bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah.
Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Ibn Majah dan Tirmidzi. Tirmidzi menyatakan: Hadits ini adalah hasan gharib)
Berkurban yang bagaimana yang disukai Allah? seperti diujung sabda Rasulullah, berkurban yang disukai Allah adalah berkurban yang dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah.
Mengenang ujian kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim
Sebagaimana pembuka artikel ini, berkurban adalah ibadah yang dilatarbelakangi kisah keta’atan Nabi Ibrahim yang relah mengorbankan anaknya demi kecintaannya kepada Allah. Allah mensyariatkan kita untuk berkurban untuk mengambil teladan dari kisah pengorbanan sang Nabi. Jangankan sedikit harta, nyawa orang yang paling dicintaipun akan diberikan jika itu demi Allah. Kisah Nabi Ibrahim ini juga Allah ceritakan di dalam firmannya berikut :
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (Qur’an Surat Ash Shaffat : 102 – 107)
Kisah tersebut bisa menjadi cambuk bagi kita untuk lebih mencintai Allah dengan cara berkurban. Berapalah nilai seekor kambing dibandingkan nyawa seorang anak. Nabi Ibrahim kita rela mengorbankan nyawa anaknya, apakah pantas kita enggan mengorbankan sekor saja?Tentunya bagi mereka yang mampu ya.
Mendatangkan rezki
Berkurban adalah wujud rasa syukur seseorang terhadap nikmat Allah. Jangan takut harta akan berkurang dengan berkurban. Ibadah selalu mendatangkan hikmah Sobatku. Tidak ada orang yang miskin karena berkurban. Allah malah akan membalas setiap yang kita kurbankan dengan rezki yang lebih banyak. Sebagaiman firman Allah dalam Surat Ibrahim ayat 7 :
“ Sungguh jika kamu bersyukur niscaya Kami pasti akan menambahkan ni'mat itu kepadamu.” (Q.S. Ibrahim ayat 7)
Memotivasi diri untuk memiliki harta dengan berkeja keras
Rasulullah pernah bersabda :
“Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu dia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami.” (HR. Ahmad dan Ibn Majah).
Begitu tingginya posisi ibadah kurban sampai-sampai Rasul mengancam umat yang enggan berkurban untuk mendekat ke mesjid. Apa artinya kita tidak boleh mendekati mesjid? Berarti kita bukanlah umat Islam yang baik. Nah, karena hal itu, kita akan berusaha agar bisa berkurban untuk membuktikan kecintaan kita kepada Allah. Motivasi berkurban akan mendorong kita untuk terus bekerja keras.
Wujud kepedulian dengan sesama muslim
Tidak semua manusia ditakdirkan beruntung. Allah terkadang menguji hambanya dengan harta yang kurang, sebaliknya Allah juga menguji hambanya dengan harta yang banyak. Diantara keduanya mungkin kita akan mengira bahwa kemiskinan adalah ujian yang paling berat.
Kekayaan dan kesejahteraan hidup justru adalah ujian yang lebih berat Sobat. Banyak yang sombong dan membanggakan diri dengan kekayaan yang mereka miliki. Banyak dari mereka yang lupa diri padahal nikmat yang mereka dapat datangnya dari Allah. Pada sat berkurbanlah kita bisa menunjukkan rasa syukur kita terhadap Allah. Pada saat berkurbanlah kita bisa menunjukan rasa peduli terhadap sesama apalagi bagi mereka yang kurang beruntung. Berkurban mengajari kita arti berbagi dengan orang-orang yang kurang mampu.
Nah Sobatku, itulah diantara keutamaan-keutamaan disyariatkannya berkurban bagi umat muslim. Semoga setelah mengetahui keutamaan-keutamaan tersebut, kita semakin termotivasi untuk berkurban Idul Adha ini, dan bagi yang sudah sering berkurban, semoga tetap istiqamah dengan berkurban. []
Penulis : Yefra Desfita Ningsih
Siapa yang sanggup melakukan hal tersebut dan anak mana yang mau disembelih oleh pedang ayahnya sendiri? Tapi ketaatan dan ketakwaan kepada Sang Pencipta bagi Nabi Ibrahim adalah segalanya, begitu pun Nabi Ismail yang rela disembelih ayahnya karena itu adalah perintah Allah.
Nabi Ibrahim tidak takut kehilangan anak, yang ditakutkannya adalah kehilangan kasih sayang Allah. Nabi Ismail tidak takut dengan tajamnya pedang, yang beliau takutkan adalah murka Allah kepada ayahnya jika tidak menjalankan perintah Allah.
Sobat pasti sudah pernah mendengar maupun membaca kisah pengorbanan Nabi Ibrahim tersebut. Pada saat pedang Nabi Ibrahim sudah hampir memotong leher Nabi Ismail saat itu Allah menunjukkan kuasanya. Allah menggantikannya dengan seekor domba. Nabi Ismail selamat dan Nabi Ibrahim lulus dari ujian keikhlasan dari Allah SWT.
Kisah Nabi Ibrahin dan Nabi Ismail menunjukkan kepada kita bahwa jangan sampai kecintaan kita terhadap sesuatu di dunia membuat kita lupa siapa diri kita sebenarnya. Kecintaan kita yang berlebihan terhadap dunia jangan sampai membuat kita lupa bahwa tujuan kita hidup di dunia adalah untuk mempertoleh keridhoan Allah SWT.
Kisah itu juga lah yang melatarbelakangi ibadah kurban yang kita lakukan setahun sekali di saat hari raya Idul Adha. Allah memerintahkan umatnya untuk berkurban sebagaimana firmannya dalam surat Al-Kautsar:
" Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni'mat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah." (QS.Al-Kautsar 1-2)
Hewan kurban. Photo : Global Qurban
Tidak lama lagi kita akan merayakan hari raya Idul Adha, di mana pada waktu itulah umat Islam disyariatkan untuk berkurban. Selain sebagai sebuah kewajiban ktta terhadap Sang Penguasa Jagad, berkurban ternyata mempunyai keutamaan-keutamaan bagi kita jika kita melakukannya dengan ikhlas. Apa sajakah keutamaan ibadah kurban tersebut?
Berkurban adalah salah satu ibadah yang paling utama
Berkurban adalah salah satu ibadah yang paling utama dalam agama kita. Di dalam firman Allah surat Al-Kautsar ayat 2 Allah bahkan menggandengkan perintah shalat dengan perintah berkurban.
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” (Qur’an Surat Al Kautsar : 2)
Dalam firman Allah di ayat lain Allah juga mengiringi perintah shalat dengan perintah berkurban : “Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurban), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Qur’an Surat Al An’am : 162)
Mendatangkan kebaikan yang banyak
Tahukah Sobat kenapa berkurban dapat mendatangkan banyak kebaikan? Rasulullah telah bersabda bahwa Allah akan mengganti setiap bulu-bulu binatang kurban dengan kabaikan-kebaikan. Sebagaimana diceritakan dalam sebuah riwayat :
Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” (HR. Ahmad dan ibn Majah)
Nah, bisakah kita menghitung bulu domba? Bisakah kita menghitung bulu sapi? Bulu kambing? Itulah kebaikan yang Allah limpahkan kepada kita jika kita berkurban secara ikhlas. Apalah arti seekor kambing atau domba dibandingkan dengan jutaan kebaikan yang akan kita peroleh.
Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang paling disukai oleh Allah
Bagi yang benar-benar mencintai Allah tentu ingin membuat Allah senang dengan ibadah yang dikerjakannya. Jika kita mencintai Allah tentu segala yang kita kerjakan adalah demi mendapatkan pahala dari Allah. Salah satu ibadah yang paling disukai Allah dari hambanya adalah berkurban. Berkurban menunjukkan bahwa seseorang bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah.
Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Ibn Majah dan Tirmidzi. Tirmidzi menyatakan: Hadits ini adalah hasan gharib)
Berkurban yang bagaimana yang disukai Allah? seperti diujung sabda Rasulullah, berkurban yang disukai Allah adalah berkurban yang dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah.
Mengenang ujian kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim
Sebagaimana pembuka artikel ini, berkurban adalah ibadah yang dilatarbelakangi kisah keta’atan Nabi Ibrahim yang relah mengorbankan anaknya demi kecintaannya kepada Allah. Allah mensyariatkan kita untuk berkurban untuk mengambil teladan dari kisah pengorbanan sang Nabi. Jangankan sedikit harta, nyawa orang yang paling dicintaipun akan diberikan jika itu demi Allah. Kisah Nabi Ibrahim ini juga Allah ceritakan di dalam firmannya berikut :
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (Qur’an Surat Ash Shaffat : 102 – 107)
Kisah tersebut bisa menjadi cambuk bagi kita untuk lebih mencintai Allah dengan cara berkurban. Berapalah nilai seekor kambing dibandingkan nyawa seorang anak. Nabi Ibrahim kita rela mengorbankan nyawa anaknya, apakah pantas kita enggan mengorbankan sekor saja?Tentunya bagi mereka yang mampu ya.
Mendatangkan rezki
Berkurban adalah wujud rasa syukur seseorang terhadap nikmat Allah. Jangan takut harta akan berkurang dengan berkurban. Ibadah selalu mendatangkan hikmah Sobatku. Tidak ada orang yang miskin karena berkurban. Allah malah akan membalas setiap yang kita kurbankan dengan rezki yang lebih banyak. Sebagaiman firman Allah dalam Surat Ibrahim ayat 7 :
“ Sungguh jika kamu bersyukur niscaya Kami pasti akan menambahkan ni'mat itu kepadamu.” (Q.S. Ibrahim ayat 7)
Memotivasi diri untuk memiliki harta dengan berkeja keras
Rasulullah pernah bersabda :
“Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu dia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami.” (HR. Ahmad dan Ibn Majah).
Begitu tingginya posisi ibadah kurban sampai-sampai Rasul mengancam umat yang enggan berkurban untuk mendekat ke mesjid. Apa artinya kita tidak boleh mendekati mesjid? Berarti kita bukanlah umat Islam yang baik. Nah, karena hal itu, kita akan berusaha agar bisa berkurban untuk membuktikan kecintaan kita kepada Allah. Motivasi berkurban akan mendorong kita untuk terus bekerja keras.
Wujud kepedulian dengan sesama muslim
Tidak semua manusia ditakdirkan beruntung. Allah terkadang menguji hambanya dengan harta yang kurang, sebaliknya Allah juga menguji hambanya dengan harta yang banyak. Diantara keduanya mungkin kita akan mengira bahwa kemiskinan adalah ujian yang paling berat.
Kekayaan dan kesejahteraan hidup justru adalah ujian yang lebih berat Sobat. Banyak yang sombong dan membanggakan diri dengan kekayaan yang mereka miliki. Banyak dari mereka yang lupa diri padahal nikmat yang mereka dapat datangnya dari Allah. Pada sat berkurbanlah kita bisa menunjukkan rasa syukur kita terhadap Allah. Pada saat berkurbanlah kita bisa menunjukan rasa peduli terhadap sesama apalagi bagi mereka yang kurang beruntung. Berkurban mengajari kita arti berbagi dengan orang-orang yang kurang mampu.
Nah Sobatku, itulah diantara keutamaan-keutamaan disyariatkannya berkurban bagi umat muslim. Semoga setelah mengetahui keutamaan-keutamaan tersebut, kita semakin termotivasi untuk berkurban Idul Adha ini, dan bagi yang sudah sering berkurban, semoga tetap istiqamah dengan berkurban. []
Penulis : Yefra Desfita Ningsih
Mengapa Harus Berkurban?Inilah 7 Rahasia dan Keutamaannya
4/
5
Oleh
Editor