Baca Juga
HIJABERSWORLD.COM---Apakah Sobat masih ingat Musa? Bocah ajaib yang mampu mengundang decak kagum dan tangis haru siapa yang menyaksikannya. Seorang anak yang tidak hanya mampu membuat bangga orang tuanya tetapi juga membuat bangga seluruh Indonesia dengan prestasi mulianya.
Musa adalah salah satu hafidz cilik Indonesia. Kehadirannya di salah satu acara religi Hafidz Indonesia yang ditayangkan di RCTI tahun 2014 lalu telah menggetarkan hati banyak orang. Di usianya yang baru 5 tahun tapi Musa sudah hafal 30 juz Al-Quran. Subhanallah. Orang dewasa saja juz 30 mungkin masih banyak yang belum hafal, tapi bocah kecil itu hafal semua juz di dalam Al-Quran.
Bagaimana hati tidak tergetar, bagaimana kita tidak merasa malu, bagaimana kita tidak akan merasa kurang dengan Musa yang masih kecil sudah mampu menjaga firman Allah. Tidak jarang para juri dan penonton pada acara Hafidz Indonesia sampai menangis terharu menyaksikan “keajaiban” dari anak petani yang berasal dari Bangka tersebut.
Selain Musa, masih ada beberapa anak-anak ajaib lagi yang hafal 30 juz Al-quran. Siapa sajakah mereka? Dirangkum dari berbagai sumber, ini bocah-bocah yang luar biasa yang wajib menjadi renungan untuk meningkatkan ibadah kita :
Husein Tabataba'i , The Doctor
Husein adalah salah satu hafidz cilik yang paling terkenal di dunia. Husein berasal dari Teheran, Iran. Dengan bimbingan ayahnya, Husein sudah mulai belajar AL-Quran saat berusia 2 tahun dan hafal 30 juz AL-Quran saat usianya baru 5 tahun.
Husein tidak hanya menghafal isi Al-Quran tetapi mampu menterjemahkan semua ayat-ayatnya, memahami makna-maknanya bahkan bisa menggunakan ayat-ayat tersebut di dalam percakapan sehari-hari. Husein seolah-seolah Al-Quran yang berjalan. Subhanallah.
Tidak hanya itu, kecintaannya pada Al-Quran membuatnya juga mengenal Al-Quran secara mendalam. Sampai-sampai Husein mengetahui seluruh ayat, surat dan letaknya (halaman) di dalam Al-Quran. Husein seolah-seolah Al-Quran yang berjalan.
Subhanallah. Sungguh besar nikmat yang Allah berikan kepada kedua orang tua Husein atas kecintaan anaknya tersebut terhadap Al-Quran. Husein bahkan bisa mengetahui ayat yang dijelaskan oleh ayahnya dengan bahasa isyarat.
Karena prestasinya yang “ajaib” dan mengagumkan ini, pada usianya yang ke 7 tahun Hijaz College Islamic University, Inggris menghadiahkan Gelar Doctor Honoris Clausa kepada Husein dalam bidang Science of The Retention of The Holy Quran.
Muaz, Bocah Tunanetra Yang Hanya Mengharapkan Rahmat Allah
Bagaimana perasaan Sobat apabila melihat anak mulia yang satu ini? Sobat, kita punya organ tubuh yang lengkap. Kita punya kaki untuk bisa berjalan. Kita punya telinga untuk bisa mendengar dan kita punya mata untuk bisa melihat. Allah memfasilitasi kita dengan anggota yang tubuh sempurna sehingga kita bisa belajar. Namun, sebagian besar dari kita mungkin belum mengoptimalkan itu semua.
Adalah seorang anak bernama Muaz. Bisa dibilang Muaz adalah keajaiban yang ditunjukkan Allah di Mesir. Dia punya keterbatasan yang bagi semua orang dianggap hambatan untuk belajar. Ya, Muaz dilahirkan tidak beruntung. Muaz tidak bisa melihat. Hal ini tentu akan menjadi salah satu hambatan bagi kita untuk belajar. Namun Muaz sangatlah berbeda. Di dalam keterbatasannya Muaz mampu mencengangkan dunia karena di usianya yang masih 11 tahun Muaz telah hafal 30 Juz Al-Quran. Subhanallah.
Dalam sebuah talkshow di televisi Muaz pernah mengucapkan sepotong kalimat yang membuat semua semua kru TV dan penonton menangis haru. Inti dari kalimat yang diucapkan Muaz adalah bahwa dia tidak pernah mengeluh dan protes terhadap keterbatasan yang dimilikinya.
Muaz tidak pernah iri dengan teman-temannya yang bisa melihat. Muaz tidak pernah meminta Allah memperbaiki penglihatannya. Muaz hanya minta Allah selalu memberikan rahmatNya. Subhanallah, sesungguhnya Allah telah dan akan selalu merahmatimu Muaz sebab engkau menjaga ayat-ayatNya bahkan saat usiamu masih sangat belia.
Muhammad Gozy Basayev, Penghafal Cilik Usia 8 Tahun Dari Makassar
Satu lagi anak kecil penghafal Al-quran yan berasal dar Indonesia. Namanya Muhammad Gozy Basayev. Gozy berasal dai Makassar dan mampu menghafal seluruh isi Al-Quran di usianya yang baru 8 tahun.
Jika dilihat dari latar belakang keluarganya, Gozy hanyalah anak dari keluarga yang biasa-biasa saja. Gozy bukanlah anak dari keluarga yang terlalu religius. Ayahnya seorang karyawan sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tanngga. Banyak yang mengira bahwa Gozy dibesarkan oleh keluarga yang sangat Islami karena kemampuan menghafal Al-Qurannya. Hal itu tidak lah benar, kemampuan baca Al-Quran orang tua Gozy malah biasa-biasa saja.
Sebenarnya kemampuan luar biasa Gozy dalam menghafal Al-Qur’an pertama kali ditemukan bukan oleh kedua orangtuanya tetapi oleh guru privatenya. Dra.Almira W yang biasa di panggil oleh Gozy sebagai Kak Mira. Nah sejak itulah, Gozy mulai fokus untuk menghafal Al-Quran dan luar biasanya Gozy bisa menghafal Al-Quran hanya dalam waktu 2 tahun sejak dia belajar dari umur 6 tahun dan mampu menghafalnya saat berusia 8 tahun.
Sharifuddin Khalifa, Meng-Islamkan 1.000 orang
Pernahkan Sobat membayangkan seorang anak yang beragama Katolik mampu menghafal Al-Quran. Bukan beberapa ayat, surat , atau beberapa jus saja tapi hafal 30 juz Al-Quran. Tahukan sobat pada usia berapa anak tersebut mampu menghafal Al-Quran? Pada usia 1,5 tahun. Benar-benar sebuah keajaiban. Anak ajaib tersebut bernama Sharifuddin Khalifa. Dia berasal dari Tanzania, Afrika Timur dan beragama Katolik.
Sharifuddin Khalifa. Photo via arrahmah.com
Kita pasti bertanya-tanya bagaimana seorang anak Katolik bisa menghafal Al-Quran? Ternyata tidak ada yang mengajarkan Khalifa menghafal Al-Quran. Orang tua Khalifa bahkan mengira anaknya kesurupan saat membaca ayat-ayat Al-Quran.
Namun tetangga Khalifa yang muslim memahaminya. Orang tua Khalifa tidak lantas marah atas semua itu, sebaliknya Allah memberikan hidayahnya melalui keajaiban yang ditunjukkan oleh Khalifa. Khalifa adalah tanda kebesaran Sang Pencipta. Orang tua Khalifa pun memutuskan masuk Islam.
Keajaiban Khalifa tidak hanya sampai di situ, Khalifa juga bisa menguasai beberapa bahasa tanpa belajar. Tahukah Sobat, pada usia 4 hingga 5 tahun Khalifa sudah berkeliling Afrika dan Eropa untuk menyampaikan dakwah Islam dan mampu menggetarkan hati 1.000 orang untuk masuk Islam setelah mendengar ceramahnya. Kisah ini secara lengkap ditulis oleh Mujahidin Nur dalam buku "Mukjizat dari Afrika, Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang".
Farih Abdurrahman, Bocah Mukjizat
Fatih Abdurrahman adalah “mukjizat” dari Aljazair. Fatih adalah kebanggaannya Al-Jazair karena dia mampu menghafal Al-Quran saat usianya baru 3 tahun. Meskipun masih cadel, Fatih bisa melantunkan ayat Al-Qurran dengan tajwid yang tepat. Benar-benar sebuah anugerah yang luar biasa.
Kemampuan Fatih dalam menghafal Al-Quran disadari orang tuanya saat Fatih berumur dua tahun. “Mukjizat” yang Allah berikan ini tidak terlepas dari pengaruh orangtua Fatih terutama sang ibu yang telah memperkenalkan Al-Quran pada saat Fatih masih dalam kandungan. Ibunda Fatih selalu memperdengarkan lantunan ayat-ayat suci di perutnya. Begitu pun ketika telah lahir, Fatih selalu diperdengarkan dan dipertontonkan lantunan ayat-ayat suci. Alhasil, pada usia 3 tahun, bocah ajaib ini sudah hafal Al-quran 30 juz.
Tabarak Labudi, Usia 4,5 Tahun Telah Hafal Al Qur’an
Tabarak adalah penghafal Al-Quran yang berasal dari Saudi Arabia. Tabarak mulai belajar Al-Quran saat berusia 2 tahun dan mampu menghafalnya saat berusia 4,5 tahun. Orang tua Tabarak menyadari kemampuan menghafalnya saat Tabarak bisa menghafalkan dan menyanyikan sebuah lagu yang baru didengarnya sekali 6 bulan sebelumnya.
Menurut orang tuanya, Tabarak sangat berhasrat untuk menghafal Al-quran sampai-sampai Tabarak tidak pernah menonton acara anak-anak lain seperti kartun. Karena prestasi mengagumkan anak ini, Pangeran Mishal bin Majed, Gubernur Jeddah menganugerahi Tabarak penghargaan setelah ia memenangi kompetisi penghafal Al-Quran termuda di dunia.
***
Nah Sobat, itulah anak-anak kecil yang memilih “hobi” yang luar biasa. Ketika anak-anak lain sibuk dengan permainan-permainan ala bocah mereka, anak-anak luar biasa ini malah sibuk dengan hafalan mereka.
Mereka adalah anak-anak yang dipilih Allah untuk menjaga firmanNya. Namun, bukan masalah “terpilih” saja. Mereka bisa karena mereka berniat mulia. Mereka bisa karena mereka berusaha, dan mereka mampu karena mereka istiqamah. Bagaimana dengan kita? Mari berjuang bersama meningkatkan bacaan dan hafalan Al-Qur'an.
Semoga kisah-kisah anak-anak luar biasa tersebut mampu menjadi teladan yang mengetuk hati nurani kita untuk lebih mencintai Al-Quran. Tidak hanya buat generasi muda terlebih untuk yang sudah lanjut usia. []
Penulis : Yefra Desfita Ningsih
Musa, salah satu hafidz cilik asal Bangka. Photo : Fedrik Tarigan/ Jawa Pos
Musa adalah salah satu hafidz cilik Indonesia. Kehadirannya di salah satu acara religi Hafidz Indonesia yang ditayangkan di RCTI tahun 2014 lalu telah menggetarkan hati banyak orang. Di usianya yang baru 5 tahun tapi Musa sudah hafal 30 juz Al-Quran. Subhanallah. Orang dewasa saja juz 30 mungkin masih banyak yang belum hafal, tapi bocah kecil itu hafal semua juz di dalam Al-Quran.
Bagaimana hati tidak tergetar, bagaimana kita tidak merasa malu, bagaimana kita tidak akan merasa kurang dengan Musa yang masih kecil sudah mampu menjaga firman Allah. Tidak jarang para juri dan penonton pada acara Hafidz Indonesia sampai menangis terharu menyaksikan “keajaiban” dari anak petani yang berasal dari Bangka tersebut.
Selain Musa, masih ada beberapa anak-anak ajaib lagi yang hafal 30 juz Al-quran. Siapa sajakah mereka? Dirangkum dari berbagai sumber, ini bocah-bocah yang luar biasa yang wajib menjadi renungan untuk meningkatkan ibadah kita :
Husein Tabataba'i , The Doctor
Husein adalah salah satu hafidz cilik yang paling terkenal di dunia. Husein berasal dari Teheran, Iran. Dengan bimbingan ayahnya, Husein sudah mulai belajar AL-Quran saat berusia 2 tahun dan hafal 30 juz AL-Quran saat usianya baru 5 tahun.
Husein tidak hanya menghafal isi Al-Quran tetapi mampu menterjemahkan semua ayat-ayatnya, memahami makna-maknanya bahkan bisa menggunakan ayat-ayat tersebut di dalam percakapan sehari-hari. Husein seolah-seolah Al-Quran yang berjalan. Subhanallah.
Tidak hanya itu, kecintaannya pada Al-Quran membuatnya juga mengenal Al-Quran secara mendalam. Sampai-sampai Husein mengetahui seluruh ayat, surat dan letaknya (halaman) di dalam Al-Quran. Husein seolah-seolah Al-Quran yang berjalan.
Subhanallah. Sungguh besar nikmat yang Allah berikan kepada kedua orang tua Husein atas kecintaan anaknya tersebut terhadap Al-Quran. Husein bahkan bisa mengetahui ayat yang dijelaskan oleh ayahnya dengan bahasa isyarat.
Karena prestasinya yang “ajaib” dan mengagumkan ini, pada usianya yang ke 7 tahun Hijaz College Islamic University, Inggris menghadiahkan Gelar Doctor Honoris Clausa kepada Husein dalam bidang Science of The Retention of The Holy Quran.
Muaz, Bocah Tunanetra Yang Hanya Mengharapkan Rahmat Allah
Bagaimana perasaan Sobat apabila melihat anak mulia yang satu ini? Sobat, kita punya organ tubuh yang lengkap. Kita punya kaki untuk bisa berjalan. Kita punya telinga untuk bisa mendengar dan kita punya mata untuk bisa melihat. Allah memfasilitasi kita dengan anggota yang tubuh sempurna sehingga kita bisa belajar. Namun, sebagian besar dari kita mungkin belum mengoptimalkan itu semua.
Adalah seorang anak bernama Muaz. Bisa dibilang Muaz adalah keajaiban yang ditunjukkan Allah di Mesir. Dia punya keterbatasan yang bagi semua orang dianggap hambatan untuk belajar. Ya, Muaz dilahirkan tidak beruntung. Muaz tidak bisa melihat. Hal ini tentu akan menjadi salah satu hambatan bagi kita untuk belajar. Namun Muaz sangatlah berbeda. Di dalam keterbatasannya Muaz mampu mencengangkan dunia karena di usianya yang masih 11 tahun Muaz telah hafal 30 Juz Al-Quran. Subhanallah.
Dalam sebuah talkshow di televisi Muaz pernah mengucapkan sepotong kalimat yang membuat semua semua kru TV dan penonton menangis haru. Inti dari kalimat yang diucapkan Muaz adalah bahwa dia tidak pernah mengeluh dan protes terhadap keterbatasan yang dimilikinya.
Muaz tidak pernah iri dengan teman-temannya yang bisa melihat. Muaz tidak pernah meminta Allah memperbaiki penglihatannya. Muaz hanya minta Allah selalu memberikan rahmatNya. Subhanallah, sesungguhnya Allah telah dan akan selalu merahmatimu Muaz sebab engkau menjaga ayat-ayatNya bahkan saat usiamu masih sangat belia.
Muhammad Gozy Basayev, Penghafal Cilik Usia 8 Tahun Dari Makassar
Satu lagi anak kecil penghafal Al-quran yan berasal dar Indonesia. Namanya Muhammad Gozy Basayev. Gozy berasal dai Makassar dan mampu menghafal seluruh isi Al-Quran di usianya yang baru 8 tahun.
Jika dilihat dari latar belakang keluarganya, Gozy hanyalah anak dari keluarga yang biasa-biasa saja. Gozy bukanlah anak dari keluarga yang terlalu religius. Ayahnya seorang karyawan sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tanngga. Banyak yang mengira bahwa Gozy dibesarkan oleh keluarga yang sangat Islami karena kemampuan menghafal Al-Qurannya. Hal itu tidak lah benar, kemampuan baca Al-Quran orang tua Gozy malah biasa-biasa saja.
Sebenarnya kemampuan luar biasa Gozy dalam menghafal Al-Qur’an pertama kali ditemukan bukan oleh kedua orangtuanya tetapi oleh guru privatenya. Dra.Almira W yang biasa di panggil oleh Gozy sebagai Kak Mira. Nah sejak itulah, Gozy mulai fokus untuk menghafal Al-Quran dan luar biasanya Gozy bisa menghafal Al-Quran hanya dalam waktu 2 tahun sejak dia belajar dari umur 6 tahun dan mampu menghafalnya saat berusia 8 tahun.
Sharifuddin Khalifa, Meng-Islamkan 1.000 orang
Pernahkan Sobat membayangkan seorang anak yang beragama Katolik mampu menghafal Al-Quran. Bukan beberapa ayat, surat , atau beberapa jus saja tapi hafal 30 juz Al-Quran. Tahukan sobat pada usia berapa anak tersebut mampu menghafal Al-Quran? Pada usia 1,5 tahun. Benar-benar sebuah keajaiban. Anak ajaib tersebut bernama Sharifuddin Khalifa. Dia berasal dari Tanzania, Afrika Timur dan beragama Katolik.
Sharifuddin Khalifa. Photo via arrahmah.com
Kita pasti bertanya-tanya bagaimana seorang anak Katolik bisa menghafal Al-Quran? Ternyata tidak ada yang mengajarkan Khalifa menghafal Al-Quran. Orang tua Khalifa bahkan mengira anaknya kesurupan saat membaca ayat-ayat Al-Quran.
Namun tetangga Khalifa yang muslim memahaminya. Orang tua Khalifa tidak lantas marah atas semua itu, sebaliknya Allah memberikan hidayahnya melalui keajaiban yang ditunjukkan oleh Khalifa. Khalifa adalah tanda kebesaran Sang Pencipta. Orang tua Khalifa pun memutuskan masuk Islam.
Keajaiban Khalifa tidak hanya sampai di situ, Khalifa juga bisa menguasai beberapa bahasa tanpa belajar. Tahukah Sobat, pada usia 4 hingga 5 tahun Khalifa sudah berkeliling Afrika dan Eropa untuk menyampaikan dakwah Islam dan mampu menggetarkan hati 1.000 orang untuk masuk Islam setelah mendengar ceramahnya. Kisah ini secara lengkap ditulis oleh Mujahidin Nur dalam buku "Mukjizat dari Afrika, Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang".
Farih Abdurrahman, Bocah Mukjizat
Fatih Abdurrahman adalah “mukjizat” dari Aljazair. Fatih adalah kebanggaannya Al-Jazair karena dia mampu menghafal Al-Quran saat usianya baru 3 tahun. Meskipun masih cadel, Fatih bisa melantunkan ayat Al-Qurran dengan tajwid yang tepat. Benar-benar sebuah anugerah yang luar biasa.
Kemampuan Fatih dalam menghafal Al-Quran disadari orang tuanya saat Fatih berumur dua tahun. “Mukjizat” yang Allah berikan ini tidak terlepas dari pengaruh orangtua Fatih terutama sang ibu yang telah memperkenalkan Al-Quran pada saat Fatih masih dalam kandungan. Ibunda Fatih selalu memperdengarkan lantunan ayat-ayat suci di perutnya. Begitu pun ketika telah lahir, Fatih selalu diperdengarkan dan dipertontonkan lantunan ayat-ayat suci. Alhasil, pada usia 3 tahun, bocah ajaib ini sudah hafal Al-quran 30 juz.
Tabarak Labudi, Usia 4,5 Tahun Telah Hafal Al Qur’an
Tabarak adalah penghafal Al-Quran yang berasal dari Saudi Arabia. Tabarak mulai belajar Al-Quran saat berusia 2 tahun dan mampu menghafalnya saat berusia 4,5 tahun. Orang tua Tabarak menyadari kemampuan menghafalnya saat Tabarak bisa menghafalkan dan menyanyikan sebuah lagu yang baru didengarnya sekali 6 bulan sebelumnya.
Menurut orang tuanya, Tabarak sangat berhasrat untuk menghafal Al-quran sampai-sampai Tabarak tidak pernah menonton acara anak-anak lain seperti kartun. Karena prestasi mengagumkan anak ini, Pangeran Mishal bin Majed, Gubernur Jeddah menganugerahi Tabarak penghargaan setelah ia memenangi kompetisi penghafal Al-Quran termuda di dunia.
***
Nah Sobat, itulah anak-anak kecil yang memilih “hobi” yang luar biasa. Ketika anak-anak lain sibuk dengan permainan-permainan ala bocah mereka, anak-anak luar biasa ini malah sibuk dengan hafalan mereka.
Mereka adalah anak-anak yang dipilih Allah untuk menjaga firmanNya. Namun, bukan masalah “terpilih” saja. Mereka bisa karena mereka berniat mulia. Mereka bisa karena mereka berusaha, dan mereka mampu karena mereka istiqamah. Bagaimana dengan kita? Mari berjuang bersama meningkatkan bacaan dan hafalan Al-Qur'an.
Semoga kisah-kisah anak-anak luar biasa tersebut mampu menjadi teladan yang mengetuk hati nurani kita untuk lebih mencintai Al-Quran. Tidak hanya buat generasi muda terlebih untuk yang sudah lanjut usia. []
Penulis : Yefra Desfita Ningsih
Yuk Mengambil Hikmah dan Belajar dari Bocah-Bocah Hafal Al-Qur’an 30 Juz Berikut Ini
4/
5
Oleh
Editor