Baca Juga
HIJABERSWORLD.COM----Sobat, barangkali kita pernah dirundung gelisah. Saat harap tak kunjung terjawab. Saat mimpi tak kunjung pasti. Saat cita-cita tak kunjung nyata. Kita mungkin pernah berfikir dan bertanya seperti ini :
Kenapa doaku belum dijabah padahal aku sudah berdoa setiap hari?
Kenapa sampai saat ini aku belum berhasil, padahal aku sudah berdoa pada Allah?
Kenapa rezekiku masih sulit, aku rajin lho berdoa?
Kenapa doa mereka mudah sekali terkabul sedang aku tidak?
Bukankah Allah telah berjanji untuk mengabulkan doa hambaNya? Sebagaimana dalam Q.S. Al-Mu’min : 60, Allah berfirman :
“Berdo’alah kalian kepadaKu, niscaya akan Aku kabulkan do’a kalian”.
Tak hanya pertanyaan-pertanyaan galau itu saja, bahkan sampai ada di antara kita yang khilaf berucap “Allah tidak adil”. Astagfirullah, semoga Allah mengampuni kita ya Sob.
Sebelum kita lancang “menyalahkan”, berburuk sangka atau bahkan sampai menjudge Allah tidak adil, yuk kita simak faktor-faktor penyebab doa belum terkabul ini dulu ya Sobat. Jangan-jangan faktor yang sebenarnya kita ciptakan sendirilah yang membuat kenapa doa kita tidak pernah terjawab. Mana tahu kita ternyata masih melakukannya sehingga membuat Allah menunda pengabulan doa kita atau bahkan Allah punya rencana lain untuk kita.
Pertama, masih melakukan dosa (dekatilah Allah setiap saat)
Jika amalan wajib kita masih belum sempurna, jika jiwa dan raga kita masih melakukan hal yang dilarang Allah dan menimbulkan dosa, pantaskah kita menuntut doa kita segera dikabulkan? Kita memohon pada Allah, tapi kita tidak memenuhi hak-hakNya. Pantaskah kita mendapatkan pengabulan doa dalam waktu dekat dan cepat?
Allah berfirman “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah : 186)
Dalam ayat di atas Allah dengan jelas mengatakan, syarat terkabulnya doa seorang hamba adalah setelah mereka memenuhi segala perintah Allah. Jika kita masih berdosa, maka sangat pantas bila Allah masih menunda pengabulan doa kita. Semoga kita termasuk pada orang-orang yang senantiasa berusaha memenuhi segala perintah Allah ya Sobat.
Kedua, pesimis dan ragu pada Allah ( yakinlah doa akan dikabulkan)
Sobat, apa yang kita lakukan ketika kita berniat membantu seseorang tapi orang tersebut malah meragukan kemampuan kita, tidakkah ada sedikit kecewa dalam hati? Allah Maha Mengetahui apa isi hati hambaNya. Saat kita berdoa sedangkan kita ragu apakah Allah akan mengabulkannya, maka jangan berharap doa akan segera dikabulkan.
Bagaimana doa terkabul jika kita sendiri meragukan doa tersebut akan dijawabNya?
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Berdoalah kepada Allah, sedangkan kalian yakin akan dikabulkan doa kalian. Ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Imam Ahmad)
Lihatlah apa yang Rasulullah pesankan kepada kita, bukankah itu sebuah rahasia besar agar Allah mengabulkan do’a kita. Hanya Allah tempat kita meminta, maka siapa lagi yang akan kita minta pertolongan selain Allah. Yakinlah bahwa cepat atau lambat Allah akan mengabulkan doa kita. Sobat, yang kita butuhkan hanya bersabar dan terus percaya.
Ketiga, terlalu berambisi dan terburu-buru (sabarlah, biar Allah tentukan waktunya)
Siapa yang tidak ingin semua inginnya segera terwujud. Bahkan kalau dunia adalah dunia peri mungkin kita ingin menyulap semua keinginan dengan tongkat ajaib, kantong Doraemon, apapun itu.
Sebaik-baik rencana manusia, maka jauh lebih baik rencana Allah. Jadi, kenapa kita harus meminta do’a segera dikabulkan sedangkan Allah punya rencana lain yang lebih indah. Ketahuilah, meminta sesuatu untuk buru-buru dikabulkan hanya akan membuat doa kita sia-sia.
“Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selagi ia tidak buru-buru. (Yakni jika) ia berkata, ‘Aku telah berdoa kepada Tuhanku, tapi doaku tidak dikabulkan.” (HR.Al-Bukhari).
Dalam lafazh Muslim disebutkan: “Ditanyakan, ‘Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan minta agar doa segera dikabulkan?’ Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ’(Yakni) hamba itu berkata, ‘Aku berdoa dan berdoa, tapi doaku tidak dikabulkan.” (HR.Muslim)
Kita boleh berdoa tapi biar Allah yang menentukan kapan semuanya terwujud.
Keempat, isi doa yang tidak baik (berdoalah yang baik-baik)
Dalam hidup kita akan selalu berhadapan dengan masalah setiap harinya. Entah itu masalah dengan diri sendiri maupun masalah dengan orang lain. Masalah dengan orang lain ini sering menimbulkan perasaan kecewa yang terkdang berujung kebencian bahkan dendam, apalagi jika seseorang tersebut pernah melakukan sesuatu yang buruk untuk kita.
Kekesalan tersebut sering kita tumpahkan dalam doa, berharap agar Allah membalas semua kejahatan mereka, berharap agar Allah memberikan kemudharatan kepada mereka. Berharap keluarga mereka berantakan. Astagfirullah.
Meskipun mungkin maksud kita untuk melampiaskan amarah, dan kekecewaan, pantaskan kita sesama muslim mendoakan hal yang buruk untuk saudara kita? Bukankah Allah menyukai hambaNya yang pemaaf? Jika ini yang menjadi isi doa kita, apakah Allah akan bersegera mengabulkannya?
Cermatilah, Rasulullah melarang kita untuk berdoa untuk keburukan, sebagaimana hadist berikut :
Dari Jabir ra. berkata, Rasulullah saw bersabda: “Janganlah kalian berdoa untuk kemadharatan diri kalian, dan jangan berdoa untuk keburukan anak-anak kalian. Jangan berdoa bagi keburukan harta-harta kalian. Janganlah kalian meminta kepada Allah di satu waktu yang diijabah Allah, padahal doa kalian membawa keburukan bagi kalian.” (HR. Imam Muslim)
Lalu apa yang akan terjadi jika kita berdoa untuk keburukan?
Dalam sebuah hadist riwayat Imam Ahmad dari Abu Said al-Khudri Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak ada orang muslim yang berdoa meminta kepada Allah SWT dengan doa, dimana didalamnya tidak ada dosa dan ia tidak memutuskan tali silaturrahmi, kecuali Allah akan memberinya antara tiga perkara: pertama Allah menangguhkan permintannya untuk yang akan datang; kedua: Allah menyimpannya untuk kesempatan lain, dan ketiga: Allah mengalihkan darinya kejelekan dan malapetaka yang mirip dengan permintaannya.”
Bacalah point ketiga dengan seksama. Astagfirullah, bagaimana jika doa keburukan yang kita mintakan pada Allah malah dialihkan pada kita?
Daripada meminta balasan keburukan untuk mereka, alangkah lebih baiknya jika kita meminta agar Allah melapangkan hati kita untuk memberi maaf. Alangkah lebih baiknya jika kita meminta Allah untuk membuka hati mereka. Sungguh Allah lebih menyukai doa kebaikan daripada doa keburukan.
Kelima, memakan makanan haram ( makanlah, gunakan segala sesuatu yang halal)
Istimewanya kita sebagai umat Islam, Allah telah mengatur mana makanan yang boleh atau halal kita makan dan mana yang tidak boleh. Hal ini bukan hanya pembagian semata, karena terdapat keutamaan atau rahasia di dalamnya, baik dari segi kesehatan maupun keutamaan dalam agama. Jika kita mengkonsumsi makanan yang haram, baik sengaja maupun tidak maka Allah akan menunda untuk mengabulkan doa kita.
Dalam hadistnya Rasulullah SAW bersabda: "Ada seseorang yang melakukan perjalanan, rambutnya kusut, pakaiannya lusuh, ia mengangkat tangannya ke langit, 'Wahai Tuhan..' sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan nutrisinya dari yang haram. Bagaimana mungkin doanya diterima?!" (HR.Muslim)
Lihatlah, bagaimana Allah tidak main-main dengan aturanNya. Bukankah sangat merugi jika kita punya tempat untuk meminta namun kita tidak bisa meminta? Semoga kita terhindar dari hal tersebut ya Sobat, hati-hatilah selalu mengenali makanan atau apapun itu yang halal.
Keenam, tidak khusyuk dan sombong (khusyuk dan rendahkan dirimu di hadapan Allah)
Sobat, ketika kita meminta pada Allah, maka kita menengadahkan tangan padaNya. Meminta berarti berada di posisi yang lebih rendah daripada si Pemberi. Maka dari itu rendahkanlah dirimu. Jika kita malu rendah diri di hadapan manusia, maka di hadapan Allah kita benar-benar harus merendah.
Sehebat apapun kita di mata orang lain, di hadapan Allah kita bukanlah sesiapa Sobat. Jangan sampai pencapaian kita di dunia lantas membuat kita menjadi sombong. Ingatlah Sobat semua yang kita miliki, yang kita dapatkan berasal dari Allah. Jadi berdoalah padaNya dengan merendahkah diri karena Allah Maha Tinggi dan khusyuk karena Allah mencintai kesungguhan hambaNya.
“Berdoalah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.” (Q.S. Al-A’raf : 55)
dan..
“Sesungguhnya, mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) segala kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” (Q.S. Al-Anbiya’: 90)
Ketujuh, ditunda pengabulannya (percayalah , rencana Allah itu indah pada waktunya)
Sobatku, tidak terkabulnya doa bukan berarti Allah telah mem”blacklist” doa kita. Siapa tahu Allah menyimpannya dulu di folder rencana yang lebih indah yang akan di keluarkan suatu waktu pada masa yang paling tepat atau bahkan adalah tabungan di akhirat, Subhanallah.
Tidak perlu takut karena Allah adalah Maha Perancang Cerita hidup yang paling baik. Hal yang pasti, selagi doa kita adalah kebaikan, Allah akan mengabulkannya, entah itu di dunia maupun diakhirat kelak. Entah itu berupa kebaikan, atau berupa pelindung untuk jauh dari keburukan.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa yang tidak mengandung dosa dan tidak pula pemutusan hubungan kekerabatan, melainkan Allah akan memberinya salah satu di antara tiga hal: doanya segera dikabulkan, akan disimpan baginya di akhirat, atau dirinya akan dijauhkan dari keburukan yang senilai dengan permohonan yang dipintanya.” Para shahabat berkata, “Kalau begitu, kami akan banyak berdoa.” Rasulullah menanggapi, “Allah lebih banyak (untuk mengabulkan doa kalian).” (H.R Ahmad dan Abu Ya’la)
Sobatku, hanya karena doa kita belum dikabulkan jangan berputus asa. Jangan mudah menyerah bahkan sampai menjudge Allah. Berdoalah tiap saat dengan khusyuk. Biarkan Allah yang tentukan waktu terindah untuk menjawabnya. Semoga kita termasuk pada kaum yang dijabah doanya, Amin.[]
Penulis : Yefra Desfita Ningsih
Kenapa doaku belum dijabah padahal aku sudah berdoa setiap hari?
Kenapa sampai saat ini aku belum berhasil, padahal aku sudah berdoa pada Allah?
Kenapa rezekiku masih sulit, aku rajin lho berdoa?
Kenapa doa mereka mudah sekali terkabul sedang aku tidak?
Bukankah Allah telah berjanji untuk mengabulkan doa hambaNya? Sebagaimana dalam Q.S. Al-Mu’min : 60, Allah berfirman :
“Berdo’alah kalian kepadaKu, niscaya akan Aku kabulkan do’a kalian”.
Tak hanya pertanyaan-pertanyaan galau itu saja, bahkan sampai ada di antara kita yang khilaf berucap “Allah tidak adil”. Astagfirullah, semoga Allah mengampuni kita ya Sob.
Berdoa. Photo via thenational.ae / Tameem Al Tamimi
Sebelum kita lancang “menyalahkan”, berburuk sangka atau bahkan sampai menjudge Allah tidak adil, yuk kita simak faktor-faktor penyebab doa belum terkabul ini dulu ya Sobat. Jangan-jangan faktor yang sebenarnya kita ciptakan sendirilah yang membuat kenapa doa kita tidak pernah terjawab. Mana tahu kita ternyata masih melakukannya sehingga membuat Allah menunda pengabulan doa kita atau bahkan Allah punya rencana lain untuk kita.
Pertama, masih melakukan dosa (dekatilah Allah setiap saat)
Jika amalan wajib kita masih belum sempurna, jika jiwa dan raga kita masih melakukan hal yang dilarang Allah dan menimbulkan dosa, pantaskah kita menuntut doa kita segera dikabulkan? Kita memohon pada Allah, tapi kita tidak memenuhi hak-hakNya. Pantaskah kita mendapatkan pengabulan doa dalam waktu dekat dan cepat?
Allah berfirman “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah : 186)
Dalam ayat di atas Allah dengan jelas mengatakan, syarat terkabulnya doa seorang hamba adalah setelah mereka memenuhi segala perintah Allah. Jika kita masih berdosa, maka sangat pantas bila Allah masih menunda pengabulan doa kita. Semoga kita termasuk pada orang-orang yang senantiasa berusaha memenuhi segala perintah Allah ya Sobat.
Kedua, pesimis dan ragu pada Allah ( yakinlah doa akan dikabulkan)
Sobat, apa yang kita lakukan ketika kita berniat membantu seseorang tapi orang tersebut malah meragukan kemampuan kita, tidakkah ada sedikit kecewa dalam hati? Allah Maha Mengetahui apa isi hati hambaNya. Saat kita berdoa sedangkan kita ragu apakah Allah akan mengabulkannya, maka jangan berharap doa akan segera dikabulkan.
Bagaimana doa terkabul jika kita sendiri meragukan doa tersebut akan dijawabNya?
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Berdoalah kepada Allah, sedangkan kalian yakin akan dikabulkan doa kalian. Ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Imam Ahmad)
Lihatlah apa yang Rasulullah pesankan kepada kita, bukankah itu sebuah rahasia besar agar Allah mengabulkan do’a kita. Hanya Allah tempat kita meminta, maka siapa lagi yang akan kita minta pertolongan selain Allah. Yakinlah bahwa cepat atau lambat Allah akan mengabulkan doa kita. Sobat, yang kita butuhkan hanya bersabar dan terus percaya.
Ketiga, terlalu berambisi dan terburu-buru (sabarlah, biar Allah tentukan waktunya)
Siapa yang tidak ingin semua inginnya segera terwujud. Bahkan kalau dunia adalah dunia peri mungkin kita ingin menyulap semua keinginan dengan tongkat ajaib, kantong Doraemon, apapun itu.
Sebaik-baik rencana manusia, maka jauh lebih baik rencana Allah. Jadi, kenapa kita harus meminta do’a segera dikabulkan sedangkan Allah punya rencana lain yang lebih indah. Ketahuilah, meminta sesuatu untuk buru-buru dikabulkan hanya akan membuat doa kita sia-sia.
“Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selagi ia tidak buru-buru. (Yakni jika) ia berkata, ‘Aku telah berdoa kepada Tuhanku, tapi doaku tidak dikabulkan.” (HR.Al-Bukhari).
Dalam lafazh Muslim disebutkan: “Ditanyakan, ‘Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan minta agar doa segera dikabulkan?’ Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ’(Yakni) hamba itu berkata, ‘Aku berdoa dan berdoa, tapi doaku tidak dikabulkan.” (HR.Muslim)
Kita boleh berdoa tapi biar Allah yang menentukan kapan semuanya terwujud.
Keempat, isi doa yang tidak baik (berdoalah yang baik-baik)
Dalam hidup kita akan selalu berhadapan dengan masalah setiap harinya. Entah itu masalah dengan diri sendiri maupun masalah dengan orang lain. Masalah dengan orang lain ini sering menimbulkan perasaan kecewa yang terkdang berujung kebencian bahkan dendam, apalagi jika seseorang tersebut pernah melakukan sesuatu yang buruk untuk kita.
Kekesalan tersebut sering kita tumpahkan dalam doa, berharap agar Allah membalas semua kejahatan mereka, berharap agar Allah memberikan kemudharatan kepada mereka. Berharap keluarga mereka berantakan. Astagfirullah.
Meskipun mungkin maksud kita untuk melampiaskan amarah, dan kekecewaan, pantaskan kita sesama muslim mendoakan hal yang buruk untuk saudara kita? Bukankah Allah menyukai hambaNya yang pemaaf? Jika ini yang menjadi isi doa kita, apakah Allah akan bersegera mengabulkannya?
Cermatilah, Rasulullah melarang kita untuk berdoa untuk keburukan, sebagaimana hadist berikut :
Dari Jabir ra. berkata, Rasulullah saw bersabda: “Janganlah kalian berdoa untuk kemadharatan diri kalian, dan jangan berdoa untuk keburukan anak-anak kalian. Jangan berdoa bagi keburukan harta-harta kalian. Janganlah kalian meminta kepada Allah di satu waktu yang diijabah Allah, padahal doa kalian membawa keburukan bagi kalian.” (HR. Imam Muslim)
Lalu apa yang akan terjadi jika kita berdoa untuk keburukan?
Dalam sebuah hadist riwayat Imam Ahmad dari Abu Said al-Khudri Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak ada orang muslim yang berdoa meminta kepada Allah SWT dengan doa, dimana didalamnya tidak ada dosa dan ia tidak memutuskan tali silaturrahmi, kecuali Allah akan memberinya antara tiga perkara: pertama Allah menangguhkan permintannya untuk yang akan datang; kedua: Allah menyimpannya untuk kesempatan lain, dan ketiga: Allah mengalihkan darinya kejelekan dan malapetaka yang mirip dengan permintaannya.”
Bacalah point ketiga dengan seksama. Astagfirullah, bagaimana jika doa keburukan yang kita mintakan pada Allah malah dialihkan pada kita?
Daripada meminta balasan keburukan untuk mereka, alangkah lebih baiknya jika kita meminta agar Allah melapangkan hati kita untuk memberi maaf. Alangkah lebih baiknya jika kita meminta Allah untuk membuka hati mereka. Sungguh Allah lebih menyukai doa kebaikan daripada doa keburukan.
Kelima, memakan makanan haram ( makanlah, gunakan segala sesuatu yang halal)
Istimewanya kita sebagai umat Islam, Allah telah mengatur mana makanan yang boleh atau halal kita makan dan mana yang tidak boleh. Hal ini bukan hanya pembagian semata, karena terdapat keutamaan atau rahasia di dalamnya, baik dari segi kesehatan maupun keutamaan dalam agama. Jika kita mengkonsumsi makanan yang haram, baik sengaja maupun tidak maka Allah akan menunda untuk mengabulkan doa kita.
Dalam hadistnya Rasulullah SAW bersabda: "Ada seseorang yang melakukan perjalanan, rambutnya kusut, pakaiannya lusuh, ia mengangkat tangannya ke langit, 'Wahai Tuhan..' sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan nutrisinya dari yang haram. Bagaimana mungkin doanya diterima?!" (HR.Muslim)
Lihatlah, bagaimana Allah tidak main-main dengan aturanNya. Bukankah sangat merugi jika kita punya tempat untuk meminta namun kita tidak bisa meminta? Semoga kita terhindar dari hal tersebut ya Sobat, hati-hatilah selalu mengenali makanan atau apapun itu yang halal.
Keenam, tidak khusyuk dan sombong (khusyuk dan rendahkan dirimu di hadapan Allah)
Sobat, ketika kita meminta pada Allah, maka kita menengadahkan tangan padaNya. Meminta berarti berada di posisi yang lebih rendah daripada si Pemberi. Maka dari itu rendahkanlah dirimu. Jika kita malu rendah diri di hadapan manusia, maka di hadapan Allah kita benar-benar harus merendah.
Sehebat apapun kita di mata orang lain, di hadapan Allah kita bukanlah sesiapa Sobat. Jangan sampai pencapaian kita di dunia lantas membuat kita menjadi sombong. Ingatlah Sobat semua yang kita miliki, yang kita dapatkan berasal dari Allah. Jadi berdoalah padaNya dengan merendahkah diri karena Allah Maha Tinggi dan khusyuk karena Allah mencintai kesungguhan hambaNya.
“Berdoalah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.” (Q.S. Al-A’raf : 55)
dan..
“Sesungguhnya, mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) segala kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” (Q.S. Al-Anbiya’: 90)
Ketujuh, ditunda pengabulannya (percayalah , rencana Allah itu indah pada waktunya)
Sobatku, tidak terkabulnya doa bukan berarti Allah telah mem”blacklist” doa kita. Siapa tahu Allah menyimpannya dulu di folder rencana yang lebih indah yang akan di keluarkan suatu waktu pada masa yang paling tepat atau bahkan adalah tabungan di akhirat, Subhanallah.
Tidak perlu takut karena Allah adalah Maha Perancang Cerita hidup yang paling baik. Hal yang pasti, selagi doa kita adalah kebaikan, Allah akan mengabulkannya, entah itu di dunia maupun diakhirat kelak. Entah itu berupa kebaikan, atau berupa pelindung untuk jauh dari keburukan.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa yang tidak mengandung dosa dan tidak pula pemutusan hubungan kekerabatan, melainkan Allah akan memberinya salah satu di antara tiga hal: doanya segera dikabulkan, akan disimpan baginya di akhirat, atau dirinya akan dijauhkan dari keburukan yang senilai dengan permohonan yang dipintanya.” Para shahabat berkata, “Kalau begitu, kami akan banyak berdoa.” Rasulullah menanggapi, “Allah lebih banyak (untuk mengabulkan doa kalian).” (H.R Ahmad dan Abu Ya’la)
Sobatku, hanya karena doa kita belum dikabulkan jangan berputus asa. Jangan mudah menyerah bahkan sampai menjudge Allah. Berdoalah tiap saat dengan khusyuk. Biarkan Allah yang tentukan waktu terindah untuk menjawabnya. Semoga kita termasuk pada kaum yang dijabah doanya, Amin.[]
Penulis : Yefra Desfita Ningsih
7 Alasan Kenapa Doa Tak Kunjung Terkabul
4/
5
Oleh
Editor