Rabu, 30 September 2015

Masih Sering Lakukan Hal Ini? Hati-Hati, Nanti Setan Bisa Jadi Sahabat Sejati

Masih Sering Lakukan Hal Ini? Hati-Hati, Nanti Setan Bisa Jadi Sahabat Sejati

Baca Juga

HIJABERSWORLD.COM---Jika saja tidak ada setan yang selalu menggoda kita di dunia ini, betapa tenteram dan tenang hidup ini ya Sob. Kita hanya akan temukan kebaikan di setiap tempat. Tidak ada kejahatan, tidak ada iri dengki, tidak ada kemudharatan karena sesungguhnya semua tindakan negatif yang kita lakukan adalah buah dari manisnya bujukan setan.

Namun, hidup juga tidak akan seru tanpa tantangan. Layaknya “games” tantangan adalah jalan untuk bisa mendapatkan nilai. Ketika kita berhasil menaklukkan tantangan maka kita akan mendapatkan skor. Begitu juga pengaruh setan dalam kehidupan kita. Allah menjadikan setan ada di dunia untuk menguji keimanan hambaNya. Ketika kita berhasil menepis tipu daya setan maka, kita selamat. Sebaliknya jika kita terpedaya dan tunduk pada bujuk rayunya, maka celakalah kita karena kita terjebak pada dosa.

Seberapa kuat iman kita kepada Allah tercermin dari bagaimana kita tahan terhadap godaan setan yang menyesatkan. Setan melakukan berbagai cara untuk menggoda kita agar suatu saat dia punya teman di neraka. Hm, memang setan begitu jahat.  Betapa ruginya jika sampai kita terperdaya oleh setan yang sejatinya adalah musuh utama kita di dunia ini.

" Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala." (Q.S. Fathiir : 6)

Ada yang tetap bisa menjaga hatinya agar selalu terpaut pada Allah, namun tidak sedikit juga yang ada akhirnya terpedaya setan dan bahkan sudah menjadi teman setan. Kalau kita sudah tergolong pada teman setan, maka kita akan menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala bersama iblis. Mengerikan bukan?

Sobat, siapakah yang tergolong pada teman setan? Salah satunya yang paling Allah tegaskan di dalam Al-Quran adalah pemboros.

Sejak kecil mungkin kita sudah diajarkan untuk tidak boros. Ibu kita sering mengingatkan kita untuk menghabiskan nasi dipiring. Entah itu dengan maksud untuk meghemat pengeluaran atau untuk alasan tertentu. Tapi yang pasti sebenarnya di dalam Islam larangan boros memang sudah tercantum dengan jelas dan tegas di dalam firman Allah dalam surat Al-Israa’ : 27

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.

Mubazir dalam makanan dan minuman
Ketika kita kecil mungkin kita patuh ya Sob ketika dilarang jangan buang-buang makanan oleh orang tua. Bagaimana sekarang Sob? Coba kita ingat-ingat pernahkah kita menyisakan makanan di piring. Bukan hanya sedikit tapi banyak sekali makanan yang tersisa. Ketika rasanya kurang enak, merasa sudah kenyang misalnya, kita lantas membuang makanan tersebut.

Hal yang lebih parah, ada yang membiarkan makanannya tersisa untuk pencitraan. Ada yang seperti itu? Ada. Biar dibilang makannya sedikitlah. Malu ketahuan makannya banyaklah, atau malu menghabiskan makanan dan sok imut di depan pacar. Aduh.. aduh, apa harus begitu ya?

Sobat, Rasulullah malah mengambil makanan yang telah jatuh dan memakannya hingga menjilat jari-jarinya. Kenapa kita malah bangga dengan makanan yang banyak tersisa. Di luar sana masih banyak saudara-saudara yang kita yang kurang beruntung kekurangan makanan.

Banyak diantara mereka yang bahkan berbagi sepotong roti saja untuk beberapa orang. Banyak dari mereka yang terpaksa menahan lapar demi anak-anak mereka. Ada juga yang terpaksa mencari sisa-sisa makanan di tempat sampah untuk sedekar mengganjal perut.

Jika memang makan kita sedikit, alangkah lebih baik jika kita mengatur porsi makanan yang akan kita ambil dengan begitu tidak akan ada makanan yang terbuang-buang percuma. Atau jika kita telah terlanjur memasak atau membeli makanan yang banyak dan dikhawatirkan tidak akan habis, cobalah untuk berbagi pada orang yang membutuhkan. Semangkok kecil makanan yang kita berikan akan sangat berarti untuk mereka daripada kita buang dan membuat setan bersorak gembira.

Ketika kita berbagi, kita mendapatkan dua keuntungan, mendapatkan pahala sedekah, serta terhindar dari sifat boros atau mubazir. Tidak mubazir dan bersedekah juga merupakan wujud Syukur kita kepada Allah. Tahukan Sobat? Setan mudah sekali memperdaya kita yang lalai untuk bersyukur.

" Wahai Allah, "Dari sebab Engkau telah menghukum saya tersesat, saya akan benar-benar ( menghalang-halangi ) dari jalan Engkau yang lurus, Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)." (QS. Al-A'raf : 16-17)

Apa boros hanya tentang makanan?

Membeli barang yang tidak digunakan
Tentu saja tidak Sobat. Boros juga berlaku untuk hal-hal lain. Membeli barang-barang tapi tidak terlalu digunakan juga termasuk pada sifat boros. Kita sebagai wanita biasanya sering terjebak pada hal ini ya Sob? Ada barang bagus dan diskon, langsung kalap deh. Gunanya sih bukan untuk dipakai, tapi di koleksi atau buat pamer. Mungkin harta kita sudah berlebih sehingga membali barang-barang hanya untuk dikoleksi akhirnya menjadi penyaluran nafsu yang tidak ada gunanya. Astagfirullah, kita para wanita rentan lho Sob akan hal ini.

" Sesungguhnya Allah meridhai tiga hal bagi kalian dan murka apabila kalian melakukan tiga hal. 
Allah ridha jika kalian menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan (Allah ridla) jika kalian berpegang pada tali Allah seluruhnya dan kalian saling menasehati terhadap para penguasa yang mengatur urusan kalian. Allah murka jika kalian sibuk dengan desas-desus, banyak mengemukakan pertanyaan yang tidak berguna serta membuang-buang harta.” (HR. Muslim no.1715)


Muslimah Berbelanja. Photo via WN/Imran Nissar


Memang sih kehidupan sekarang seakan saling berlomba untuk menunjukkan gengsi ya Sob. Sebagian wanita berlomba untuk membeli barang-barang mewah dan branded hanya untuk mendapatan status sosial yang tinggi di tengah-tengah kalangannya sedangkan masih banyak barang serupa yang tidak terpakai dirumahnya.

Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu‫.‬ Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas yang mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan. Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewah-mewah." (QS. Al-Waqiah: 41-45)

Ketika hal itu sempat mengoda kita, ingatlah Sobat, kehidupan kita kedepannya masih panjang. Ingat pepatah sewaktu kita SD dulu? “Boros pangkal miskin”, siapa yang tahu kehidupan. Sekarang mungkin kita hidup mewah, bagaimana jika nanti ada ujian sehingga harta kita menjadi berkurang sedangkan kita tidak punya tabungan yang memadai?

Maksudnya begini, menabung untuk masa depan lebih baik daripada memberi barang-barang mewah hanya untuk dikoleksi. Allah nanti tidak menanyakan mereka tas apa saja yang sudah kita koleksi lho? Mendingan tabung koleksi amal yuk,  sedekah misalnya. Selain hemat, kita juga telah selamat dari label teman setan. Wah, mantap.

Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” (Q.S.Al-Israa’ 26)

Nah, Sobat, hal-hal tersebut mungkin terlihat kecil atau wajar menurut pandangan kita sebagai manusia, tetapi ternyata itu adalah hasil program setan dalam membujuk kita Sobat.

Oya, boros tidak hanya terkait makanan dan berbelanja barang yang tidak diperlukan tetapi mencakup banyak hal seperti pemakaian pulsa, air, listrik dan sebagainya. Semoga kita tidak termasuk teman sejati setan di dunia maupun di akhirat. Mari bersama-sama berjuang memusuhi setan. Salah satunya dengan pensiun dari sikap hidup boros.[]

Penulis : Yefra Desfita Ningsih

Related Posts

Masih Sering Lakukan Hal Ini? Hati-Hati, Nanti Setan Bisa Jadi Sahabat Sejati
4/ 5
Oleh