Baca Juga
HIJABERSWORLD.COM-----Pernahkah Sobat merasakan sebuah kekecewaan? Apa gerangan yang membuat Sobat kecewa? Mimpi yang tidak terwujudkah? Keinginan yang tidak terpenuhi? Tindakan seseorang yang tidak mengena di hati? atau bahkan kecewa dengan ketentuan takdir Allah? Memang banyak sekali hal yang bisa menjadi faktor munculnya perasaan kecewa di dalam hati.
Pada dasarnya kekecewaan terjadi saat harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Itulah kecewa. Bukankah banyak sekali harapan-harapan kita yang ternyata tidak sesuai dengan kenyataan?. Sebagaimana banyak yang bilang, kita boleh berencana, namun Allah yang menentukan hasilnya.
Apakah semua orang pernah kecewa?
Tentu, semua orang pernah kecewa. Allah bahkan menguji kita dengan rasa kecewa. Bedanya adalah ada yang larut didalamnya hingga menjadi keluhan, ada pula yang menyikapinya dengan mengambil pelajaran.
Kecewa seringpula diikuti oleh sakit hati, bahkan tidak jarang menjurus pada kebencian. Dua hal ini, baik kecewa maupun sakit hati akan menyebabkan timbulnya kegelisahan di dalam hati, sesak di dada dan bahkan tidak jarang pula menimbulkan sangkaan buruk yang semakin menggelisahkan jiwa.
Lalu bagaimanakah menanggapi rasa kecewa dan sakit hati dalam Islam?
Mudah-mudahan tips dan kiat-kiat ini bisa membantu ya Sob :
Pertama, banyaklah mengingat Allah dengan berzikir
Pernahkan Sobat mendengar atau membaca sebuah firman Allah tentang rahasia ketenangan hati? Salah satunya adalah firman Allah yang terdapat pada Al-Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 28 :
“Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Q.S. Ar-Ra’d [13]: 28)
Secara gamblang Allah telah berfirman bahwa hati yang tenteram hanya dimiliki oleh orang-orang yang senantiasa mengingat Allah. Beberapa orang mungkin akan mengambil liburan entah menonton film komedi, liburan ke tempat wisata, kumpul-kumpul dengan teman dan berbagai hal untuk menenangkan diri.
Namun hati adalah kepunyaan Allah. Bibir mungkin bisa tersenyum, tertawa namun jiwa belum tentu tentram dan tenang. Sekejap saja tawa bisa hilang jika fikiran kosong. Karena itu, penuhi hati dan jiwamu dengan mengingat Allah.
Kedua, belajarlah untuk selalu memaafkan
Kenapa kecewa bisa datang? Kenapa hati terasa disakiti? Sebab hati tidak bisa menerima sikap, perbuatan atau perkataan seseorang. Ya benar, siapa tidak tersakiti harapan tidak sesuai keinginan.
Setegar-tegarnya manusia, sekuat-kuatnya ia, hati tetaplah hati tempat segala rasa bisa terjadi baik rasa tersakiti, terzalimi, atau terhina. Lalu bagaimana? Maaf. Maaf adalah kunci berikutnya untuk menghilangkan segala ganjalan di hati.
Belajarlan untuk memberi maaf, entah itu karena suatu masalah sederhana ataupun kekecewaan yang dalam sekalipun. Maaf membuka rongga dalam hati hingga terasa lebih lega dan lapang. Maka jadilah pemaaf yang berjiwa besar dan lapang agar kecewa dan sakit hati tidak menetap berlama-lama di dalam hati.
Ketiga, senantiasa berfikir positif
Cara selanjutnya untuk menghindari sakit hati adalah selalu membiasakan untuk berfikir positif. Gelisah siapa tak gelisah, cemas juga merupakan hal yang wajar, rasa marah, benci pun silih berganti datang.
Kenapa hal itu bisa terjadi?
Salah satu penyebabnya adalah fikiran kita Sobat. Terkadang kita terlalu mencoba menerka-nerka, berasumsi dan menarik kesimpulan dari apa yang terjadi. Sayangnya yang lebih banyak adalah asumsi-asumsi negative seperti rasa tersakiti, dirugikan dan berbagai hal lainnya yang membuat kita seolah benar-benar korban. Kita terlalu berfikir negatif. Hal ini akan sangat berbahaya dan bisa merusak hubungan baik menjadi rusak, dan hubungan yang sudah rusak menjadi hancur.
Berilah ruang buat akal dan hati kita untuk berfikir lebih positif, percaya bahwa semua yang terjadi adalah rencana Allah, bahwa semua yang terjadi entah itu kekecewaan ataupun sakit hati adalah sebuah ujian dan pembelajaran. Saat seseorang menyakiti, cobalah berfikir "oh barangkali dia sedang khilaf, barangkali dia lupa, barangkali dia sedang banyak masalah, dan barangkali-barangkali yang positive lainnya." Dengan demikian tidak akan ada kecewa dan rasa sakit bersarang di hati.
Keempat, perbanyak ibadah-ibadah sunnah
Sebagaimana telah disebutkan pada poin pertama, bahwa hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenang yang mana salah satu medianya adalah berzikir dan selalu menyertakan Allah dalam setiap helaan nafas. Selain zikir media konkrit lainnya adalah dengan mendekatkan diri pada Allah.
Bagaimana caranya?
Tingkatkan ibadah. Sempurnakan ibadah wajib dan perbanyak ibadah-ibadah sunnah lainnya seperti shalat dhuha dan tahajud. Semakin banyak ibadah yang dilakukan semakin banyak kesempatan untuk mengingat Allah secara khusuk. Hal ini akan membuat hati yang kecewa menjadi lebih tenang, dan sakit hati menjadi berkurang.
Kelima, perbanyak puasa
Kontrol emosi dan perasaan dengan menjalankan ibadah puasa. Sebagaimana kita tahu bahwa salah satu hikmah puasa adalah sarana untuk belajar mengontrol diri dari segala hal buruk baik berupa perbuatan perbuatan bahkan fikiran. Dengan berpuasa maka kita tidak diperkenankan menyimpan dendam, kecewa, marah dan kebencian sebab hal tersebut bisa merusak pahala puasa.
Keenam, isi hari-hari dengan Al-Qur’an
Tahukan kenapa Al-Qur’an disebut mukjizat paling besar di dunia? Sebab selain pedoman bagi keselamatan hidup dunia dan akhirat, Al-Qur’an menyimpan rahasia-rahasia luar biasa yang sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia. Salah satunya adalah penentram hati, penawar rasa sakit.
Allah berfirman :
“Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman…” (Q.S. Al-Israa’ [17]: 82)
Ketujuh, ingat segala kebaikannya
Sebuah pepatah mengatakan karena nila setitik rusak susu sebelanga. Nah, hal itu juga sering terjadi di dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena sebuah kesalahan,sahabat bahkan bisa terlihat seperti musuh.
Sangat disayangkan bukan?
Sebuah persahabatan yang sudah kita jalin bertahun-tahun harus berhenti hanya karena salah paham, atau karena sedikit kesalahan?.
Sebuah kekeliruan seketika menutupi semua kenangan dan kebaikan yang pernah ada.
Mari kita ubah mindset kita Sobat. Saat kekecewaan itu terjadi cobalah untuk lebih bijaksana dengan mengingat segala kebaikan. Jadikan kebaikan dan kenangan indah tersebut sebagai penutup kesalahan orang yang membuatmu kecewa.
Jadikan kenangan dan kebaikan tersebut sebagai alasan kenapa seseorang tersebut berharga dan sangat pantas dimaafkan. Susu sebelanga yang terkena setitik nila, tetap saja susu bukan? Warnanya saja yang sedikit berubah.
Kedelapan, berdoalah pada Allah
Bagian yang terakhir, mintalah pertolongan Allah untuk menghapus rasa-rasa negative tersebut. Berdoalah pada Allah sambil memohon ampun atas perasaan tersebut dan memohonlah padaNya dengan merendah diri. Segala sesuatu berlaku atas izin Allah. Termasuk dalam menghilangkan gundah resah dan gelisah didalam hati.
Semoga kiat-kiat diatas bisa membantu kita ya Sob untuk mengatasi rasa kecewa dan sakit hati yang bisa saja muncul kapan saja selama kita hidup. Bersiaplah dan bijaksanalah mengatasinya hingga tidak menjadi keluhan, sakit hati, kebencian bahkan dendam.
Penulis : Yefra Desfita Ningsih
Hati yang kecewa dan terluka.Photo via sohp.com
Pada dasarnya kekecewaan terjadi saat harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Itulah kecewa. Bukankah banyak sekali harapan-harapan kita yang ternyata tidak sesuai dengan kenyataan?. Sebagaimana banyak yang bilang, kita boleh berencana, namun Allah yang menentukan hasilnya.
Apakah semua orang pernah kecewa?
Tentu, semua orang pernah kecewa. Allah bahkan menguji kita dengan rasa kecewa. Bedanya adalah ada yang larut didalamnya hingga menjadi keluhan, ada pula yang menyikapinya dengan mengambil pelajaran.
Kecewa seringpula diikuti oleh sakit hati, bahkan tidak jarang menjurus pada kebencian. Dua hal ini, baik kecewa maupun sakit hati akan menyebabkan timbulnya kegelisahan di dalam hati, sesak di dada dan bahkan tidak jarang pula menimbulkan sangkaan buruk yang semakin menggelisahkan jiwa.
Lalu bagaimanakah menanggapi rasa kecewa dan sakit hati dalam Islam?
Mudah-mudahan tips dan kiat-kiat ini bisa membantu ya Sob :
Pertama, banyaklah mengingat Allah dengan berzikir
Pernahkan Sobat mendengar atau membaca sebuah firman Allah tentang rahasia ketenangan hati? Salah satunya adalah firman Allah yang terdapat pada Al-Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 28 :
“Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Q.S. Ar-Ra’d [13]: 28)
Secara gamblang Allah telah berfirman bahwa hati yang tenteram hanya dimiliki oleh orang-orang yang senantiasa mengingat Allah. Beberapa orang mungkin akan mengambil liburan entah menonton film komedi, liburan ke tempat wisata, kumpul-kumpul dengan teman dan berbagai hal untuk menenangkan diri.
Namun hati adalah kepunyaan Allah. Bibir mungkin bisa tersenyum, tertawa namun jiwa belum tentu tentram dan tenang. Sekejap saja tawa bisa hilang jika fikiran kosong. Karena itu, penuhi hati dan jiwamu dengan mengingat Allah.
Kedua, belajarlah untuk selalu memaafkan
Kenapa kecewa bisa datang? Kenapa hati terasa disakiti? Sebab hati tidak bisa menerima sikap, perbuatan atau perkataan seseorang. Ya benar, siapa tidak tersakiti harapan tidak sesuai keinginan.
Setegar-tegarnya manusia, sekuat-kuatnya ia, hati tetaplah hati tempat segala rasa bisa terjadi baik rasa tersakiti, terzalimi, atau terhina. Lalu bagaimana? Maaf. Maaf adalah kunci berikutnya untuk menghilangkan segala ganjalan di hati.
Belajarlan untuk memberi maaf, entah itu karena suatu masalah sederhana ataupun kekecewaan yang dalam sekalipun. Maaf membuka rongga dalam hati hingga terasa lebih lega dan lapang. Maka jadilah pemaaf yang berjiwa besar dan lapang agar kecewa dan sakit hati tidak menetap berlama-lama di dalam hati.
Ketiga, senantiasa berfikir positif
Cara selanjutnya untuk menghindari sakit hati adalah selalu membiasakan untuk berfikir positif. Gelisah siapa tak gelisah, cemas juga merupakan hal yang wajar, rasa marah, benci pun silih berganti datang.
Kenapa hal itu bisa terjadi?
Salah satu penyebabnya adalah fikiran kita Sobat. Terkadang kita terlalu mencoba menerka-nerka, berasumsi dan menarik kesimpulan dari apa yang terjadi. Sayangnya yang lebih banyak adalah asumsi-asumsi negative seperti rasa tersakiti, dirugikan dan berbagai hal lainnya yang membuat kita seolah benar-benar korban. Kita terlalu berfikir negatif. Hal ini akan sangat berbahaya dan bisa merusak hubungan baik menjadi rusak, dan hubungan yang sudah rusak menjadi hancur.
Berilah ruang buat akal dan hati kita untuk berfikir lebih positif, percaya bahwa semua yang terjadi adalah rencana Allah, bahwa semua yang terjadi entah itu kekecewaan ataupun sakit hati adalah sebuah ujian dan pembelajaran. Saat seseorang menyakiti, cobalah berfikir "oh barangkali dia sedang khilaf, barangkali dia lupa, barangkali dia sedang banyak masalah, dan barangkali-barangkali yang positive lainnya." Dengan demikian tidak akan ada kecewa dan rasa sakit bersarang di hati.
Keempat, perbanyak ibadah-ibadah sunnah
Sebagaimana telah disebutkan pada poin pertama, bahwa hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenang yang mana salah satu medianya adalah berzikir dan selalu menyertakan Allah dalam setiap helaan nafas. Selain zikir media konkrit lainnya adalah dengan mendekatkan diri pada Allah.
Bagaimana caranya?
Tingkatkan ibadah. Sempurnakan ibadah wajib dan perbanyak ibadah-ibadah sunnah lainnya seperti shalat dhuha dan tahajud. Semakin banyak ibadah yang dilakukan semakin banyak kesempatan untuk mengingat Allah secara khusuk. Hal ini akan membuat hati yang kecewa menjadi lebih tenang, dan sakit hati menjadi berkurang.
Kelima, perbanyak puasa
Kontrol emosi dan perasaan dengan menjalankan ibadah puasa. Sebagaimana kita tahu bahwa salah satu hikmah puasa adalah sarana untuk belajar mengontrol diri dari segala hal buruk baik berupa perbuatan perbuatan bahkan fikiran. Dengan berpuasa maka kita tidak diperkenankan menyimpan dendam, kecewa, marah dan kebencian sebab hal tersebut bisa merusak pahala puasa.
Keenam, isi hari-hari dengan Al-Qur’an
Tahukan kenapa Al-Qur’an disebut mukjizat paling besar di dunia? Sebab selain pedoman bagi keselamatan hidup dunia dan akhirat, Al-Qur’an menyimpan rahasia-rahasia luar biasa yang sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia. Salah satunya adalah penentram hati, penawar rasa sakit.
Allah berfirman :
“Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman…” (Q.S. Al-Israa’ [17]: 82)
Ketujuh, ingat segala kebaikannya
Sebuah pepatah mengatakan karena nila setitik rusak susu sebelanga. Nah, hal itu juga sering terjadi di dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena sebuah kesalahan,sahabat bahkan bisa terlihat seperti musuh.
Sangat disayangkan bukan?
Sebuah persahabatan yang sudah kita jalin bertahun-tahun harus berhenti hanya karena salah paham, atau karena sedikit kesalahan?.
Sebuah kekeliruan seketika menutupi semua kenangan dan kebaikan yang pernah ada.
Mari kita ubah mindset kita Sobat. Saat kekecewaan itu terjadi cobalah untuk lebih bijaksana dengan mengingat segala kebaikan. Jadikan kebaikan dan kenangan indah tersebut sebagai penutup kesalahan orang yang membuatmu kecewa.
Jadikan kenangan dan kebaikan tersebut sebagai alasan kenapa seseorang tersebut berharga dan sangat pantas dimaafkan. Susu sebelanga yang terkena setitik nila, tetap saja susu bukan? Warnanya saja yang sedikit berubah.
Kedelapan, berdoalah pada Allah
Bagian yang terakhir, mintalah pertolongan Allah untuk menghapus rasa-rasa negative tersebut. Berdoalah pada Allah sambil memohon ampun atas perasaan tersebut dan memohonlah padaNya dengan merendah diri. Segala sesuatu berlaku atas izin Allah. Termasuk dalam menghilangkan gundah resah dan gelisah didalam hati.
Semoga kiat-kiat diatas bisa membantu kita ya Sob untuk mengatasi rasa kecewa dan sakit hati yang bisa saja muncul kapan saja selama kita hidup. Bersiaplah dan bijaksanalah mengatasinya hingga tidak menjadi keluhan, sakit hati, kebencian bahkan dendam.
Penulis : Yefra Desfita Ningsih
Sering Kecewa dan Sakit Hati?Ini 8 Tips dan Obat Untuk Mengatasinya
4/
5
Oleh
Editor